Kecurigaan Sheila, Tangis Istri Kedua Dodi hingga Tak Adanya Barang yang Hilang
Seperti halnya potongan-potongan puzzle, polisi mulai memilah dan menyatukan menjadi gambar yang lengkap dan jelas terkait pembunuhan sadis di Pulomas
Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM - Seperti halnya potongan-potongan puzzle, polisi mulai memilah dan menyatukan menjadi gambar yang lengkap dan jelas terkait pembunuhan sadis di Pulomas, Selasa (27/12/2016).
Diketahuinya peristiwa pembunuhan sadis ini bermula dari kecurigaan Sheila Putri teman Diona Arika (16) putri Dodi Triono (59) pemilik rumah.
Diona dan Dodi ditemukan tewas dalam kasus pembunuhan sadis yang sebelumnya diduga perampokan.
Pembunuhan di Jalan Pulomas Utara nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (28/12/2016) dini hari ini dinilai sangat keji.
Banyak yang tak habis pikir dengan kekejaman yang dilakukan oleh pelaku.
Komplotan sengaja menumpuk 11 orang di dalam sebuah kamar mandi berukuran 2 x 1 meter.
Enam orang tewas tertumpuk dan tergencet lima di antaranya selamat.
Janji Diona yang tak ditepati
Janji Diona Arika (16) seorang korban pembunuhan sadis di Pulomas yang tak ditepati membuat temannya Sheila kebingungan, akhirnya Sheila memutuskan untuk sambangi rumah Diona.
Keputusan Sheila tepat, ia pagi-pagi datangi rumah Diona dan lima dari 11 korban selamat.
Andai saja Sheila tak datang atau memutuskan untuk mengacuhkan sikap Diona yang tak menepati janji mungkin saja hal terburuk terjadi.
Lima nyawa selamat bisa saja bernasib sama dengan korban yang lain.
Bisa dibayangkan bagaimana kondisi para korban komplotan sengaja menumpuk 11 orang di dalam sebuah kamar mandi berukuran 2 x 1 meter.
Terhitung para korban sudah terkunci dalam ruangan sempit selama sehari semalam.