ABK KM Zahro Express Sibuk Selamatkan Diri, Penumpang Berebut Pelampung Saat Kapal Terbakar
"Pelampung banyak tetapi enggak ada nahkoda dan ABK, jadi penumpang tarik-tarikan. Ternyata masih banyak (pelampung),"
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penumpang KM Zahro Express melihat tidak ada koordinasi nahkoda dengan anak buah kapal (ABK) saat terjadi kebakaran.
Boy Firman, satu diantara penumpang yang selamat mengatakan pelampung untuk penumpang masih banyak di dalam kapal.
"Pelampung banyak tetapi enggak ada nahkoda dan ABK, jadi penumpang tarik-tarikan. Ternyata masih banyak (pelampung)," kata Firman di rumah duka St Carolus, Jakarta, Senin (2/1/2017).
Baca: Keluarga Korban Zahro Express Belum Bicarakan Bantuan Duka
Kedatangan Firman ke rumah duka St Carolus untuk melayat temannya, Jackson Wihelmus (39) yang tewas dalam kejadian tersebut.
Firman dan Jackson bersama rekan kantor lainnya menumpang KM Zahro Express untuk berwisata ke Pulau Tidung.
Firman mengatakan tidak adanya ABK membuat penumpang panik dan melompat ke laut untuk menyelematkan diri.
"Enggak ada koordinasi, banyak yang lompat duluan, soalnya ya ABK melompat duluan," kata Firman.
Ketiadaan ABK, kata Firman, membuat penumpang terutama perempuan panik.
Baca: Dengar Jackson Tewas Dalam Tragedi KM Zahro Express, Keluarga Tak Jadi Ziarah ke Rangkasbitung
Padahal, pelampung masih tersedia didalam kapal.
"Bukan karena pelampung, tetapi kepanikan," kata Firman.
Sebelum kapal berangkat, Firman sempat mendengar KM Zahro Express tidak bisa dijalankan.
Sehingga harus menumpang kapal lain.
"Saya dengarnya enggak bisa jalan tetapi dipaksakan nahkoda," kata Firman.
Tetapi, ia tidak mengetahui lebih lanjut mengenai permasalahan itu.