Sadisnya Ius Pane ketika Beraksi tapi Ngompol saat Dipamerkan Polisi
Usai konferensi pers dadakan tampak genangan air di bekas Ius berdiri. Seorang polisi sempat mengatakan genangan tersebut adalah bekas urine Ius.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tertangkapnya Ridwan Sitorus alias Ius Pane buronan pelaku penyekapan dan pembunuhan di Pulomas bikin heboh.
Ada kisah menarik di baliknya.
Ius yang digembar-gemborkan sebagai sosok yang sadid lantaran terekam CCTV melakukan penganiayaan pada Diona Arika putri Dodi Triono berbanding terbalik saat jumpa pers dengan pewarta.
Ius menjambak, memukul dan menyerat Diona namun ketika tertangkap lalu dipamerkan di depan polisi ia pun ngompol.
Ius tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur sekitar pukul 14.00 WIB, Minggu (1/1/2016).
Mendarat menggunakan pesawat Citilink, Ius Pane langsung disambut Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan.
Rombongan langsung masuk ke dalam sebuah ruangan VIP di Bandara Halim.
Sementara polisi berpakaian lengkap terus mengawal ketat Ius dari pesawat hingga ruangan. Ius terlihat mengenakan kaos garis-garis.
Kapolda Metro Jaya, Irjen M Iriawan lalu menampilkan sosok Ius ke publik.
Pelaku kerap menekuk kepalanya, sesekali polisi mendongakkannya ketika wartawan ingin mengambil wajahnya.
Usai konferensi pers dadakan tampak genangan air di bekas Ius berdiri.
Seorang polisi sempat mengatakan genangan tersebut adalah bekas urine Ius.
"Iya ngompol tadi dia," Kabid Humas Polda Metro Jaya Raden Argo Prabowo Wiyono membenarkan informasi tersebut kepada wartawan.
Namun siapa sangka, Ius merupakan sosok kedua setelah Ramlan Butar-Butar dalam aksi perampokan di rumah Dodi Triono.
Kapolda Metro Jaya Mochamad Iriawan membeberkan Ius lah yang menyeret almarhumah Diona Arika Andra Putri, putri sulung pemilik rumah Dodi Triono.
"Saudara Ius Pane menyeret almarhumah Diona hingga jatuh. Dia juga menjambak dan memukul (Diona) dengan senjata api," ucap Iriawan di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (1/1/2017).
Tindakan Ius tersebut terekam dalam kamera pengawas atau CCTV yang terpasang di sudut rumah.
Setelah ini, kepolisian akan melakukan pengembangan dengan menggeledah rumah kontrakan Ius di Bekasi, Jawa Barat.
Ius juga akan dibawa ke lokasi penyewaan mobil untuk merampok rumah di Pulomas.
"Termasuk kami akan mencari barang bukti lainnya, termasuk senjata api dan senjata tajam. Kemudian kami akan mencari handphone yang sudah dijual," kata Iriawan.
Polisi akan menyelenggarakan konferensi pers mengenai kasus yang menewaskan enam orang ini secara utuh.
"Sehingga lurus, karena ini murni perampokan," kata Iriawan.
Ius sebelumnya menjadi buron dan ditangkap personel gabungan kepolisian saat akan bersembunyi di Medan, Sumatera Utara.
Ius ditangkap tim gabungan dari Polrestro Jakarta Timur, Polresta Depok dan Ditkrimum Polda Metro Jaya.
Penangkapan terhadap Ius dilakukan sekitar pukul 07.45 WIB di pul bus Antar Lintas Sumatera, yang terletak di Jalan Sisingamaraja, Medan, Sumatera Utara.
Sebelum menangkap Ius, polisi terlebih dahulu menembak Ramlan Butarbutar dan rekannya, Erwin Situmorang.
Ramlan tewas karena kehabisan darah.
Sedangkan Erwin hanya mengalami luka tembak.
Sementara itu, Alfins Bernius Sinaga sudah ditangkap di Villamas Indah, Bekasi Utara, Jawa Barat.
"Dengan demikian, tuntas semua pelaku (pembunuhan di Pulomas) sudah kami bisa ungkap semua," kata Iriawan.
Komplotan berangkat dari Bekasi
Ramlan Butar-Butar, Erwin Situmorang, Ridwan Sitorus alias Ius Pane, dan Alfins Bernius Sinaga sempat merampok di dua lokasi berbeda sebelum membobol rumah Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur.
Iriawan mengatakan selama sepekan kelompok Ramlan Butar-Butar Cs telah beraksi di tiga tempat.
"Menurut pengakuannya, dilakukan di Purwakarta dan Jonggol yang terakhir di Pulomas," kata Iriawan.
Iriawan menceritakan tidak ada alasan khusus mengenai pemilihan tempat perampokan.
Komplotan Ramlan berangkat dari Bekasi ke Pulomas untuk melakukan perampokan rumah yang akan dijadikan target perampokan.
"Mereka berangkat jam 08.00 dari Bekasi, lalu jalan-jalan ke Pulomas. Ketika melihat rumah korban tidak terkunci karena melihat seseorang keluar dari rumah, mereka langsung menyerbu," kata Iriawan seraya memastikan Ius merupakan residivis dalam kasus perampokan rumah elit.
Ia sempat ditahan 4,5 tahun karena kejahatan yang sama.
Sejak saat itu, komplotan Ius dan Ramlan berganti-ganti personel.
Namun, perampokan seminggu yang lalu dilakukan berempat yakni Ramlan, Erwin, Ius Pane dan Alfins Bernius Sinaga. (*)