Liontin Jadi Petunjuk Keluarga Ai Kusminar Kenali Jenazah Korban KM Zahro Express
"Saya berharap kepada tim DVI bisa cepat memproses identifikasi jenazah. Kami juga sudah serahkan data-data yang diperlukan,"
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Edi Nuraidi (51) mengaku mengenali satu jenazah korban terbakarnya KM Zahro Express yang terbakar di Teluk Jakarta, Minggu (1/1/2017) pagi.
Jenazah tersebut diduga sepupunya bernama Ai Kusminar.
Ia mengenali jenzah sepupunya saat melihat foto kalung dan liontin yang dipajang RS Polri Kramatjati di Posko antemortem, Jakarta Timur, Rabu (4/1/2017)
"Saya kenal kalung itu, itu punya sepupu saya," ucapnya lalu menunjuk foto yang terpampang jelas di hadapannya.
Dirinya sangat yakin kalung itu milik Ai Kusminar.
Karena sebelum kejadian dirinya sempat diperlihatkan liontin tersebut oleh sepupunya.
Ditambah, Edi juga melampirkan surat-surat pembelian perhiasan dari toko tempat korban membeli perhiasan.
Anak korban, Ridwan yang ikut menumpang kapal bersama Ai memastikan kalung tersebut milik ibunya.
"Jadi, kita yakin kalung yang ada di foto DVI itu kalung Ibu Ai," ujarnya terisak.
Keluarga berharap kepolisian dapat bekerja dengan cepat.
Pihaknya juga telah menyiapkan data-data pendukung untuk mempercepat proses identifikasi.
"Saya berharap kepada tim DVI bisa cepat memproses identifikasi jenazah. Kami juga sudah serahkan data-data yang diperlukan," tutur dia.
Ai beserta lima anggota keluarganya menjadi korban terbakarnya KM Zahro Express.
AI berangkat bersama kedua adiknya, Eli dan Neneng Anggraeni, Muhidin, dan dua anak Ai, Ridwan dan Alfi.
Kelima keluarga Ai berhasil selamat dari insiden nahas itu.