Tanggapi Kicauan SBY, Ini Perbedaan Menyolok antara Pendapat Jokowi dan Jusuf Kalla
Tweet Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bikin heboh kali ini. Simak beda tanggapan antara Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.
Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tweet Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bikin heboh kali ini. Simak beda tanggapan antara Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla, Senin (23/1/2017).
Ada perbedaan menyolok antara Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla menanggapi kicauan SBY di akun resmi dan dengan tanda *SBY* yang artinya itu memang kicauan yang ditulis SBY sendiri.
Presiden Jokowi menanggapi secara lengkap dengan berikan imbauan agar masyarakat tidak menyebarkan berita bohong selalu budayakan sopan santu sementara ia juga beri sindiran agar tidak perlu mengeluh berlebihan.
Sedangkan Wapres menanggapi santai, ia menilai apa yang disampaikan SBY merupakan pendapat pribadi dan hal tersebut menjadi masukan untuk pemerintah.
Berikut tanggapan selengkapnya.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo, Presiden Joko Widodo yang menanggapi cuitan SBY menegaskan negara saat ini masih terus memerangi maraknya berita bohong atau hoax di dunia maya.
Kata dia masyarakat juga harus ikut membantu pemerintah memberangus hoax.
"Saya kira sudah lama kita bertarung dengan yang namanya kabar bohong, yang namanya hoax itu, saya kira kita sudah bertarung lama lah, dan ini terus menerus," ujar Joko Widodo.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi usai mengikuti "Bogor Open Archery Championship 2017, di lapangan Wira Yudha, Pusat Pendidikan Zeni, Kodiklat TNI AD, kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/1/2017) kemarin.
Jokowi mengimbau masyarakat mulai menerapkan budaya santun saat bicara di dunia maya, khususnya media sosial.
Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak ikut-ikutan menyebarkan hoax.
Ia ingin masyarakat membangun sebuah nilai kesopanan dan kesantunan dalam berucap dan menyampaikan ujaran di media sosial.
"Jangan menghasut, jangan memfitnah, jangan menyebarkan kabar bohong," katanya.
Menurutnya Hoax saat ini menjadi tantangan bagi seluruh negara di dunia bukan hanya Indonesia saja.
Sehingga tantangan tersebut harus dihadapi.
"Karena semua negara juga menghadapi, tidak perlu banyak keluhan menurut saya ya," ujarnya.
Menyikapi tujuan cuitan SBY, Jokowi menganggap bawa dirinya dalam bekerja senantiasa membangun aga masyarakat senantiasa optimis.
"Kalau saya kerja itu selalu membangun sebuah optimis, selalu mendorong masyarakat itu bekerja lebih optimis ya," katanya.
Tanggapan Wapres
Sementara itu mengutip Antaranews.com Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa kicauan melalui Twitter yang disampaikan oleh Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono, merupakan pendapat pribadi.
"Twitter itu sifatnya pendapat pribadi. Ya silakan saja, bukan untuk sependapat atau tidak," kata Kalla di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (22/1/2017).
Lebih lanjut, Jusuf Kalla menegaskan bahwa siapa saja boleh menyampaikan pendapat pribadinya selama tidak melanggar perundang-undangan yang ada.
Wapres mengaku tidak masalah dengan apa yang disampaikan oleh SBY tersebut.
"Tidak apa-apa, kami terima sebagai masukan," kata Wapres.
Kicauan SBY
Melalui akun twitternya @SBYudhoyono, Jumat (20/1/2017) lalu SBY menulis;
"Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar "hoax"berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yang lemah menang ? *SBY*".
Siapa yang dimaksud SBY sebagai si penyebar hoax, sampai saat ini belum ada klarifikasi lebih lanjut dari SBY.
Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menilai, kicauan SBY sudah dipikirkan matang-matang. SBY diyakini sudah memiliki sejumlah bukti sampai akhirnya mengeluarkan pernyataan itu.
"Saya kira kicauan beliau itu yang sangat singkat dan padat, sudah paripurna, sudah dipikirkan dalam-dalam dari beliau, dan tidak perlu ditafsirkan lagi," kata Roy.(*)