Trik Tina Talisa Agar Tampil Prima Jadi Moderator Debat Calon Gubernur, Bawa Makanan Pedas Asam
Tina bahkan dia menyiapkan makanan untuk dibawa dari rumah ke acara debat. Dia mengaku lebih nyaman mengonsumsi makanan buatan sendiri.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Anita K Wardhani
Tak hanya itu, seperti ibu hamil lain pada umumnya, dia juga mengalami ngidam.
Tina bahkan dia menyiapkan makanan untuk dibawa dari rumah ke acara debat. Dia mengaku lebih nyaman mengonsumsi makanan buatan sendiri.
"Besok ingin tidur lebih cepat, istirahat cukup, suplemen cukup, terutama makanan. Saya kalau hamil muda lebih cepat lapar. Biasa satu jam sekali ingin makan, saya lagi suka masakan dan makanan pedas-asam, bawa bekal dari rumah," ujarnya.
Berbicara mengenai kehadiran di debat calon pemimpin daerah, ini bukan pengalaman pertama bagi lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran, Bandung tersebut.
Dia mengaku sering kali di undang untuk menghadiri debat. Sebelumnya, dia pernah ke Kota Bontang, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, dan Kabupaten Sarolangun, Jambi.
Untuk itu, dia mempunyai cara supaya dapat tampil maksimal di panggung. Tina tak hanya mempersiapkan kondisi fisik, dia juga membekali diri dengan membaca materi seputar perkotaan dan visi-misi tiga paslon cagub-cawagub DKI Jakarta.
Hubungi Ira Koesno
Tina secara langsung menghubungi Dwi Noviratri Koesno atau Ira Koesno, selaku moderator debat pertama cagub-cawagub DKI Jakarta yang dilangsungkan di Hotel Bidakara, pada Jumat (14/1/2017).
Dari debat pertama itu, dia setidaknya bisa mendapatkan gambaran seperti apa antusiasme masyarakat yang hadir atau menyaksikan lewat lembaga televisi dan memperhatikan bagaimana peran moderator dalam membantu debatnya.
"Ira (Ira Koesno,-red) buat debat pertama jadi perhatian publik. Saya sudah kontak dengan Ira untuk berbagi pengalaman. Terutama soal hadirin dan pendukung karena (debat,-red) perdana luar biasa kedua dan ketiga akan lebih ramai," kata dia.
Nantinya, di atas panggung, Tina tak seorang diri. Dia bersama dengan Eko Prasojo memandu jalannya debat. Untuk itu, diperlukan kesamaan paham antara mereka berdua. Sementara itu mengenai materi menjadi bagian panelis yang akan disampaikan oleh moderator.
Mereka tak hanya harus menguasai materi, tetapi juga mengantisipasi semangat dan antusiasme publik yang hadir. KPU Provinsi DKI Jakarta telah mengumumkan ada 120 orang dari masing-masing paslon yang dapat hadir di Birawa Ballroom.
Jumlah ini lebih banyak 20 orang daripada debat pertama. Oleh karena itu diyakini debat kedua dan debat ketiga antusiasme massa dari masing-masing paslon diprediksi minimal sama dengan debat pertama atau meningkat.
"Yang terakhir persiapan mental karena saya dan Prof Eko harus menjadi pasangan moderator, ini bukan Prof Eko tampil sendiri atau Tina Talisa tampil sendiri, tetapi bagaimana Prof Eko dan saya memadukan peran masing-masing untuk saling mengisi menjadi moderator dalam debat kedua ini," imbuhnya.
Di kesempatan itu, dia memohon doa masyarakat DKI Jakarta supaya debat menjadi panggung yang memberikan kesempatan masing-masing pasangan calon secara adil dan berimbang menyampaikan gagasan terkait tema yang ditentukan.