Lima Fakta Banjir Besar 21 Tahun Silam, Ketika Jakarta Separuh Tenggelam di Bulan Puasa
Banjir besar pernah merendam Jakarta pada bulan yang sama 21 tahun lalu. Ketika itu, Jakarta separuh tenggelam.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selasa (21/2/2017) pagi, banjir melumpuhkan sebagian kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya.
Sejumlah lokasi yang diterjang banjir antara lain Kelapa Gading, Grogol, Kemang serta beberapa titik di Bekasi, Depok hingga Tangerang.
Bahkan seorang warga dikabarkan tewas dalam kondisi tenggelam di dalam rumahnya, Jalan Kemang Selatan X RT 03/02, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Selasa (21/2/2017) pagi sekitar pukul 06.00 WIB.
Banjir besar pernah merendam Jakarta pada bulan yang sama 21 tahun lalu.
Tabloid NOVA merekam peristiwa banjir Jakarta dalam artikel berjudul Jakarta Separuh Tenggelam.
Artikel berita itu ditayangkan di rubrik Peristiwa pada 18 Februari 1996.
Dalam artikel itu, NOVA menggambarkan banjir yang terjadi Sabtu 10 Februari 1996 melumpuhkan sebagian aktivitas perkantoran di kawasan Jalan MH Thamrin dan Sudirman.
"Banjir yang melanda Jakarta kali ini memang tidak pilih-pilih. Mau daerah kumuh, daerah elit, semua kebagian," tulis Tabloid NOVA saat itu.
Banjir saat itu disebutkan lebih hebat ketimbang saat air Sungai Ciliwung meluap sepekan sebelumnya.
Berikut ini 7 fakta banjir Jakarta Februari 1996 yang direkam NOVA:
1. Hujan deras mengguyur Jakarta sejak Jumat 9 Februari 1996 malam hingga esok harinya.
2. Banjir merendam kawasan perkantoran di sekitar Jalan MH Thamrin dan Sudirman.
3. Air merendam puluhan rumah di kawasan Pulo Raya Jakarta.
4. Air Sungai Krukut meluap, ketinggian air merendam kawasan sekitarnya mencapai 1,5 meter hingga 2 meter.
5. Banjir terjadi saat umat Muslim di Jakarta tengah menunaikan ibadah Puasa Ramadan.
Reporter NOVA saat itu menyaksikan bagaimana warga yang tengah ditimpa musibah banjir berbuka puasa di atas mobil.
Ada pula yang berbuka puasa di atas perahu karet. (Sumber: Tabloid Nova)