Anies: Kalau Kampanyenya Negatif, Tanda-tanda Kepanikan Mulai Muncul
Anies berjanji, jika nantinya terpilih, akan tetap terus melanjutkan program-program yang diisukan akan berhenti itu.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga Anies Baswedan menyebut saat ini banyak beredar isu-isu perihal program-program Pemprov DKI yang tidak akan berlanjut jika dirinya yang terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta.
Program-program itu seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP), Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), hingga Kartu Jakarta Sehat (KJS).
"Tadi sempat dibilang katanya kalau ganti gubernur KJP-nya berhenti. PPSU berhenti. KJS berhenti," kata Anies saat menghadiri deklarasi dukungan dari DPW PPP DKI di kantornya, di Buaran, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (12/3/2017).
Baca: Haji Lulung: 90 Persen Pendukung Agus-Sylvi Alihkan Dukungan ke Anies-Sandi
Anies berjanji, jika nantinya terpilih, akan tetap terus melanjutkan program-program yang diisukan akan berhenti itu.
"Saya mau tanya nih bapak ibu, kalau gubernur ganti, listrik mati enggak? Air mati enggak? Bus berhenti enggak? Kantor kelurahan tutup? Kecamatan tutup?" tanya Anies.
"Tidaaaak," jawab pendukungnya.
"Kenapa KJP berhenti?" kata dia lagi.
Anies menganggap adanya isu bahwa program-program pemerintah saat ini akan berhenti jika dirinya yang menjadi gubernur merupakan tanda-tanda adanya kepanikan dari pihak yang melemparkan isu.
"Bapak ibu, kalau kampanyenya sudah negatif, kampanyenya ada kebohongan, artinya tanda-tanda kepanikan sudah mulai muncul di sana," kata Anies.
Penulis: Alsadad Rudi