Pengunjuk Rasa Tolak Pendirian Gereja di Bekasi Lempari Polisi
Unjuk rasa di lokasi itu berlangsung sejak pukul 13.00. Erna mengatakan, massa pengunjuk rasa berjumlah sekitar 700 orang.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing mengatakan, massa pengunjuk rasa yang menolak pendirian Gereja Santa Clara di Bekasi, berusaha menerobos masuk ke dalam gereja dan melempari polisi dengan batu.
"Massa melempari anggota dengan batu, lima anggota kami kena," kata Erna, kepada Kompas.com, Jumat (24/3/2017).
Unjuk rasa di lokasi itu berlangsung sejak pukul 13.00. Erna mengatakan, massa pengunjuk rasa berjumlah sekitar 700 orang.
Setelah massa berkumpul dari arah barat dan arah timur, massa menyatu di jalan depan pintu gerbang Santa Clara.
Mobil komando pengunjuk rasa bergerak maju ke arah personel kepolisian yang sedang melakukan pengamanan berlapis 400 anggota polisi dari berbagai satuan.
"Seketika massa langsung melakukan pelemparan dengan menggunakan air (dalam) botol, batu, pot bunga dan gumpalan lumpur tanah," ujar Erna.
Bentrok terjadi lantaran massa dihalangi polisi untuk masuk ke Santa Clara.
Polisi dan TNI kemudian menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang berusaha menjebol pertahanan polisi.
"Setelah terpecah, massa masih berlangsung melakukan orasi," kata Erna. Orasi di lokasi tersebut masih berlangsung hingga Jumat sore.(Nibras Nada Nailufar)