Tim Anies-Sandi Laporkan Tim Ahok-Djarot atas Dugaan Bazar Sembako di 10 Lokasi
Anggota tim hukum dan advokasi Anies-Sandi, Amir Hamzah, mengatakan, mereka melaporkan tim Ahok- Djarot karena diduga menggelar bazar sembako.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim pemenangan pasangan Anies Baswedan- Sandiaga Uno melaporkan tim pemenangan pasangan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok)- Djarot Saiful Hidayat ke Bawaslu DKI Jakarta, Minggu (16/4/2017).
Anggota tim hukum dan advokasi Anies-Sandi, Amir Hamzah, mengatakan, mereka melaporkan tim Ahok- Djarot karena diduga menggelar bazar sembako dengan harga murah.
"Kami laporkan ada sepuluh titik. Sembilan pembagian sembako, yang satu itu pelaporan terkait dugaan penggunaan fasilitas negara di Kompleks DPR," ujar Amir saat dihubungi Kompas.com, Minggu (16/4/2017).
Baca: Djarot Tidak Tahu Ada Tim Kampanye Bagi-bagi Sembako di Kalibata
Baca: Mantan Pimpinan KPK Sebut Bagi-bagi Sembako Sama dengan Korupsi
Amir menuturkan, harga sembako yang ditawarkan dalam bazar tersebut sangat miring.
Pada saat bazar tersebut digelar, sebagian panitia juga mengenakan baju kotak-kotak khas Ahok- Djarot.
Tim Anies-Sandi melaporkan pembagian sembako itu dengan melampirkan sejumlah bukti berupa sembako, bukti foto, dan video.
"Sembako murah itu kami rasa janggal karena potongannya itu kalau kami estimasi katakanlah Rp 50.000 jadi Rp 5.000. Potongannya 90 persen," kata dia.
Amir mengatakan, bazar sembako murah ini dilakukan secara masif.
Tim Anies-Sandi menyerahkan dugaan pelanggaran tersebut kepada Bawaslu DKI Jakarta apakah masuk ke dalam tindak pidana pemilu.
"Ini merupakan temuan bahwa dilakukan secara masif hampir di seluruh wilayah Jakarta, khususnya Jakarta Timur dan Jakarta Selatan yang memang basis-basis suara pemilih Anies-Sandi," ucap Amir.
Kesepuluh titik yang dilaporkan tim Anies-Sandi, yakni di Pluit, Cilincing, dan Kalibaru di Jakarta Utara; Kampung Melayu, Lubang Buaya, Klender, Rawamangun, dan Cimanggis di Jakarta Timur; Cengkareng, Jakarta Barat; serta Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan.
Penulis: Nursita Sari