Gerakan Pelajar Memilih Ajak Warga Jakarta Wujudkan Pilkada Tanpa SARA
Para pelajar yang tergabung dalam GPM mengajak para pelajar Jakarta yang memiliki hak pilih untuk memilih pemimpin yang bisa bekerja.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan komunitas pelajar di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan menyatakan dukungannya terhadap pilkada damai anti SARA.
Para pelajar yang menyatakan dirinya sebagai Gerakan Pelajar Memilih (GPM) ini juga menyatakan pentingnya pelajar untuk rasional memilih pemimpin yang benar-benar mampu bekerja dan berkarya untuk kemajuan Jakarta.
Ketua GPM, Wahyu Irawan, di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Mampang, Jakarta Selatan, Sabtu (15/4), mengatakan, pilkada bernuansa SARA membahayakan bangsa, memecah belah masyarakat dan tidak mendidik.
"Bagi pelajar, isu SARA dalam pilkada sangat membosankan dan tidak produktif. Kami lebih menyukai pemimpin yang mampu menawarkan gagasan dan menunjukkan karya nyata untuk anak muda", tegas Wahyu dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.
Para pelajar yang tergabung dalam GPM mengajak para pelajar Jakarta yang memiliki hak pilih untuk memilih pemimpin yang bisa bekerja.
"Mengajak pelajar Jakarta untuk menolak kampanye dan provokasi SARA. Serta jangan lupa, pilihlah calon pemimpin yang mengatakan mampu bekerja dan berkarya," tambah Wahyu.
Tercatat ratusan pelajar dari sekitar tiga puluh sekolah tingkat menengah atas di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan berkumpul di dua lokasi.
Mereka antara lain berasal dari SMK, SMA Swasta dan Negeri serta Madrasah Aliyah Negeri. Acara deklarasi diselingi pula dengan pentas seni dan konser musik.