Elang Sakit saat Ayahnya Pergi untuk Selama-lamanya
Anak semata wayang mereka yang berusia 2,5 tahun, Muhammad Elang Ghifari, sempat rewel dan meminta ayahnya agar jangan pergi
Editor: Hendra Gunawan
Pemandangan hampir sama juga terlihat di rumah duka korban bernama Aditya Agung Dermawan (30) di Rumah Susun Guru Cipinang Muara yang jaraknya tak jauh dengan kediaman Wawan.
Ratusan orang berkumpul di lantai dasar rumah susun untuk berbelasungkawa atas meninggalnya pegawai Pegadaian Cabang Citayam itu.
Aditya, yang juga meninggal dalam pendakian itu, meninggalkan seorang istri cantik bernama Siti Nuraini.
"Mereka baru delapan bulan menikah," kata Helmawati (60), ibunda Adit.
Ia bilang sebelumnya sudah mengingatkan Adit supaya tidak naik gunung.
"Saya bilang ke dia, buat apa naik gunung. Kalau dulu masih bujangan boleh saja, kalau sekarang kan sudah nikah. Tapi ya namanya hobi, dia tetap berangkat sama rombongan kawannya," imbuh Helmawati.
Hingga pada Minggu petang keluarga itu mendapat kabar yang mengejutkan mengenai peristiwa mengerikan yang dialami Adit dan rombongan di atas Gunung Prau.
"Saat dapat info awal pada Minggu jam setengah empat sore, masih simpang siur. Kami positive thinking kalau Adit korban yang selamat. Tapi malamnya kami dapat kabar Adit menjadi salah satu korban yang meninggal dunia," jelasnya.
Usai pemakaman, Helma tidak sanggup lagi bercerita mengenai kepergian anaknya.
Ekspresi sedih dan terpukul terpancar dari raut wajahnya, mata yang memerah nampak jelas terlihat dari kedua bola matanya ketika sedang berduduk setelah dari proses pemakaman.
Melihat ibunya tersedih, Ilham Abdi Ramadhan (27), adik korban, menyapa dan memintanya untuk makan terlebih dahulu sambil pengusap-usap pundaknya.
Wanita yang akrab disapa ibu Elma oleh para tetangganya ini meminta kepada awak media untuk bertanya kepada sang adik perihal kepergian anak pertamanya.
"Saya dapat kabar jam 8 malam kalau ada tragedi di Gunung Prau, saya nggak langsung kasih tahu ke ibu dan ayah," kata Ilham saat ditemui di rumah duka, Senin (24/4)
Semua itu ia lakukan agar tidak membuat kedua orangtuanya shock lantaran belum mengetahui kebenarannya secara pasti apakah kejadian tersebut benar terjadi.