Kalijodo Dijaga Ketat Dishub, TNI, dan Polri
Para petugas itu berasal dari Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat dan Jakarta Utara sebanyak 30 petugas, dari TNI dan Polri sebanyak sembilan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Widjatmoko mengatakan, pihaknya telah menempatkan petugas keamanan untuk mencegah aksi premanisme oleh juru parkir liar di kawasan Kalijodo, Jakarta Barat.
Para petugas itu berasal dari Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat dan Jakarta Utara sebanyak 30 petugas, dari TNI dan Polri sebanyak sembilan petugas per hari.
"Untuk Kalijodo setiap hari kami tempatkan petugas Dishub dan Satgas Lintas Jaya ( TNI dan Polri) sebanyak sembilan orang. Itu untuk cegah berulang kembali jukir (juru parkir) liar melakukan pungutan di sana," kata Sigit melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (26/4/2017).
Sigit mengatakan, selain mencegah aksi premanisme, para petugas khususnya dari Dinas Perhubungan juga dikerahkan untuk mengatur lalu lintas di sekitar Kalijodo yang rawan macet.
"Tugas Dishub adalah pengaturan lalin di Kalijodo karena setiap pusat giat masyarakat rawan macet," ujar Sigit.
Pengunjung Kalijodo mengeluhkan adanya juru parkir liar yang meminta biaya parkir yang cukup mahal kepada para pengunjung. Juru parkir liar itu meminta biaya parkir mulai dari Rp 2.000, Rp 5.000, hingga Rp 10.000.
Kehadiran juru parkir liar disebabkan mesin parkir meter yang dipasang di Kalijodo tak lagi difungsikan. Rencananya, pekan ini sistem perparkiran akan mengunakan sistem gerbang atau gate.
Dengan sistem ini, kendaraan yang parkir di kawasan Kalijodo akan dikenakan tarif progresif. Namun, pada 20 menit pertama parkir akan digratiskan.(David Oliver Purba)