Pengamanan Rumah Direktur Utama Transjakarta Diperketat, 2 CCTV Baru Dipasang
Bentuk bom molotov berupa botol kaca. Daya ledak bom itu kecil. Berdasarkan keterangan warga, mereka tidak mendengar bunyi dentuman.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana di sekitar rumah Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Budi Kaliwono sepi. Sistem pengaman rumah Budi terlihat mulai diperketat.
Selasa (13/6/2017) malam, rumah Budi diteror orang tidak dikenal. Berdasarkan rekaman kamera pengawas atau CCTV seorang tak dikenal melempar bom molotov.
CCTV itu, merupakan milik tetangga Budi, yang berada di depan rumahnya. CCTV memang mengarah ke jalan komplek tepat depan rumah Budi.
Hanya, menurut petugas satuan pengamanan, Wahyudi (39) rekaman CCTV tak merekam peristiwa dengan jelas.
"Peristiwanya malam hari sekitar pukul 20.00 WIB. Hujan, sehingga rekaman tidak begitu jelas karena lampu sinar motor mengarah ke CCTV," ujar Wahyudi kepada Tribunnews.com, Rabu (14/6/2017).
Pengamanan Rumah Budi di Jalan Bandeng II, Jati, Pulo Gadung, Jakarta Timur mulai diperketat.
Pantauan Tribunnews.com, rumah tingkat dua dengan berpagar warna hijau tersebut, mulai dipasang CCTV. Dipasang oleh dua orang petugas.
Tak ada korban jiwa akibat lemparan bom molotov. Kerusakan juga tak terlihat signifikan di sekitar area meledaknya bom molotov.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bom meledak di dekat mobil Budi yang terparkir di halaman rumah.
Bentuk bom molotov, berupa botol kaca. Daya ledak bom itu kecil. Berdasarkan keterangan warga, mereka tidak mendengar bunyi dentuman.
"Tidak terdengar ya, suaranya. Kebetulan banyak warga juga yang sedang tarawih," ucap tetangga Budi, Nur (65).(*)