Djarot Sebut Ada yang Usul Simpang Susun Semanggi Ditambah Nama Badja
Simpang Susun Semanggi sendiri dibangun sejak 2016 untuk mengurai simpul kemacetan di Jakarta. Jalan ini diprediksi mengurai 30 persen kemacetan.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, mengungkap ada yang mengusulkan agar nama jalan layang simpang susun Semanggi, ditambahkan menjadi Simpang Badja Semanggi, singkatan dari Basuki (mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama)-Djarot.
Pembangunan jembatan layang yang bernilai Rp 345 miliar ini tidak diambil dari APBD DKI, akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia atau 17 Agustus 2017.
"Ada yang mengusulkan begitu, ya kita tampung saja. Ada usulan Simpang Susun Badja Semanggi, itu usulan kita tampung saja. Kita harapkan agustus siap semua," kata Djarot kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (13/7/2017).
Lebih lanjut Djarot menjelaskan, pihaknya sudah bertemu dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), terkait dengan uji beban statik dan dinamik untuk memperoleh Sertifikat Layak Fungsi (SLF) mulai besok hingga akhir Juli 2017.
"Akhir Juli kami lakukan open traffic, untuk kemudian persiapan 17 Agustus diresmikan Presiden Jokowi. Sebelum diresmikan kami harus pastikan bahwa bisa berjalan dengan baik," kata Djarot.
Diketahui, pengujian akan dilakukan oleh Komite Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian PU-PR dan dilanjutkan dengan uji coba operasi.
Simpang Susun Semanggi sendiri dibangun sejak 2016 untuk mengurai simpul kemacetan di Jakarta. Jalan ini diprediksi mengurai 30 persen kemacetan.