Rojali Kaget, Terduga Pencuri Amplifier Siangnya Dia Tangkap, Malamnya Ramai-ramai Dibakar Warga
Di tengah perjalanan kembali ke musala, Rojali melihat sepeda motor dan pengendara dengan ciri-ciri seperti yang ditemuinya di musholla.
Editor: Choirul Arifin
Beberapa pukulan juga sempat melayang ke arah belakang Rojali dan tokoh agama yang berada untuk melindungi MA.
"MA sempat bangun dan bersujud minta maaf di hadapan saya. Dia bilang minta maaf berulang kali," ucap lirih Rojali.
Selanjutnya, suasana di lokasi kejadian untuk beberapa saat mulai tenang ketika tokoh masyarakat hadir dan akan membawa MA ke Balai Desa setempat untuk dilindungi.
Rojali mempercayai langkah selanjutnya kepada tokoh setempat untuk penanganan selanjutnya. Ia lalu kembali ke motor MA dan mengambil satu amplifier yang dibawa oleh MA.
"Saya baru tahu malamnya kalau dia dibakar. Demi Allah, itu biadab sekali. Tak pernah saya berpikir kalau akan berakhir seperti itu. Allah membalas perbuatan itu," ucapnya seraya jari telunjuknya menghadap ke atas.
Baca: Tulis Keluhan Malah Diancam Pidana, Komika Muhadkly Acho Ambil Sisi Positif Berikut Ini
Saat kembali ke sepeda motor, Rojali menemukan terdapat tiga buah amplifier yang dibawa oleh MA.
Namun, hanya satu amplifier musala yang dikenali Rojali. Ia pun mengambil amplifier tersebut untuk dikembalikan ke musala.
"Di musholla ini, hanya satu yang hilang, tidak ada lagi. Dua amplifier lainnya di motor dia, saya tidak tahu dari mana. Saya tidak mau berburuk sangka," tandasnya.
Tidak rusak
Rojali meyakinkan, amplifier yang dibawa oleh MA tidak dalam kondisi rusak. Itu terbukti saat ia bisa menggunakan pengeras suara dengan amplifier sebagai perangkatnya saat mengumandangkan adzan Salat Ashar sebelum kejadian.
Baca: Kesaksian Rojali tentang Pria yang Dituduh Mencuri Amplifier Musala dan Dibakar Warga
Selain itu, tidak ada warga sekitar yang memesan jasa MA untuk memperbaiki amplifier musala. Menurut Rojali, jikalau amplifier rusak, maka pamannya, Zainudin, yang akan memperbaikinya. Zainudin terbilang mempunyai keahlian itu.
Bukan hanya itu, tempat tinggal MA yang berada di Cikarang Utara terbilang sangat jauh dari Musala Al Hidayah, yakni berjarak sekitar 25 kilometer.
Para warga di sekitar musala pun tidak ada yang mengenal maupun mengetahui jika MA berprofesi sebagai tukang reparasi alat elektronik seperti amplifier. (rio/Kompas.com/suf)