3 Petunjuk Ini Yakinkan Marbot, Amplifier yang Diboyong MA Milik Musala
Bahkan, sempat beredar kabar jika amplifier tersebut adalah miliknya selaku tukang reparasi peralatan sound system.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Sanusi
"Kotoran burung ini belum hilang. Karena setiap malam burung buang kotoran," tandasnya seraya menunjukkan bercak kotoran yang menempel di permukaan atas amplifier.
Menurut Rojali, MA adalah satu-satunya orang yang memasuki area musala saat dirinya melaksanakan bersih-bersih musala setelah waktu Salat Ashar atau sekira pukul 15.30 WIB. Ia pun tidak mengenal MA sebelumnya.
Namun, ia menghapal raut wajah MA lantaran tidak ada tegur sapa, ucapkan salam maupun senyum baik saat berpapasan muka, baik pada saat masuk maupun keluar dari musala.
Ia menceritakan, pada hari kejadian, ia mengumandangkan adzan Ashar di Musala Al Hidayah sekira pukul 15.20 WIB, menggunakan pengeras suara dengan amplifier musala sebagai pengatur audionya.
Setelah melaksanakan Salat Ashar berjemaah dengan putranya, Fahmi, ia melakukan bersih-bersih musala untuk persiapan haul meninggalnya sang nenek pada malam harinya. Di antaranya menyiram tanah yang berdebu di halaman depan dan area tempar wudhu musala.
Sembari melaksanakan kegiatan bersih-bersih, Rojali sempat dua kali melayani pembeli pulsa di warungnya yang berada sekitar 10 meter di depan musala.
Baik saat menyiram halaman musala maupun melayani pembeli pulsa, Rojali tidak mengetahui aktivitas MA di dalam musala. Sebab, kaca jendela dan pintu bagian depan musala gelap, di mana hanya orang di dalam musala yang bisa melihat bagian luar musala.
Selain itu, MA tidak menutup dan mengaitkan pintu depan saat meninggalkan musala. Warga setempat biasanya menutup dan mengaitkan pintu depan musala saat meninggalkan musala karena kerap banyak binatang, seperti ayam, yang masuk ke dalam musala.
Petunjuk Rojali lainnya, ia mengingat betul jenis sepeda motor dan barang bawaan di jok belakang motor yang dikendarai oleh MA saat memarkirkannya di samping warung pulsa. Dan saat itu, Rojali tidak menurunkan barang bawaannya dari jok motor. Dia hanya menggunakan tas punggung saat memasuki dan meninggalkan musala.
"Selain bukti lengkap, wajahnya masih terngiang karena dia pergi belum satu jam dan ditambah motor Revo merah yang diparkir di samping warung pulsa. Waktu parkir, di motornya ada plastik hitam diikat pakai karet. Itu dia enggak diturunin. Dia hanya bawa tas ini aja," kata Rojali sembari menunjukkan tas punggung warna hitam milik MA.
Diberitakan, selain menyidik kasus dugaan pencurian amplifier dengan terduga MA, Polres Metro Bekasi juga melakukan penyidikan kasus pengeroyokan dan pembakaran yang membuat MA tewas. Sejauh ini, baru dua orang, SU dan NA, yang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan atas kasus main hakim sendiri tersebut.