Makian dan Amukan Netizen Bertubi-tubi untuk Faisal yang Bekap Bayinya Hingga Tewas
Ulah Faisal Amir (27) yang membekap bayinya hingga tewas, memancing amarah publik jagat maya.
Penulis: Rendy Sadikin
"Saya tidur siang sampai sore, pukul 17.00 WIB," ungkapnya.
Menurut Faisal, ketika terbangun dari tidur, ia tidak tahu bila bayinya sudah tidak bernyawa lagi di tempat tidur.
Bangkit dari tempat tidur, Faisal kemudian membuatkan susu untuk anaknya.
Saat ia hendak memberikan susu itu kepada KAA, barulah ia tahu bahwa bayi itu tidak bernapas.
"Saya coba memberi napas buatan, tidak kunjung sadar juga. Enggak ada napas. Saya pun pasrah di situ," ujar Faisal.
Menurut pria yang di KTP-nya tercatat sebagai penduduk Kampung Rawa Denok, RT 5, RW 8, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Kota Depok, tersebut, ia menyesal telah membunuh bayinya sendiri.
"Jujur saya khilaf melakukan perbuatan itu. Menyesal saya. Saya bunuh si kecil karena dia saat itu memang berisik, ketika saya lagi pusing-pusingnya," ujar Faisal.
Pulang seminggu sekali
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Dwiyono, menerangkan bila pelaku membunuh bayinya sendiri dikarenakan bayi itu menangis tak kunjung berhenti.
Diduga kuat pelaku stres karena sudah lama menganggur.
"Jadi memang ada dugaan kuat pelaku ini juga stres karena tak kunjung mendapat pekerjaan tetap. Dia (FA) juga kesal karena si kecil sering menangis. Dia juga sempat memukuli si kecil dengan botol bedak ke kakinya sebanyak tiga kali. Bayi ini, terus menangis. Sehingga FA pun semakin kesal, lalu melemparkan sebuah bantal kepala ke wajah bayi. Setelah itu, FA ini langsung melanjutkan tidurnya," kata Dwiyono.
"Di unit apartemen hanya korban (KAA) dengan FA. Sementara sang istri, TN, tak ada di tempat saat kejadian. Diketahui, TN ini tak pulang ke rumah. TN bekerja selaku pegawai akuntan di Kawasan Sunter, Tanjung Priok, serta pulang ke rumah itu hanya seminggu sekali. Jadi, bisa saja pelaku ini juga stres karena istrinya jarang pulang. Diduga FA pusing mengurus si kecil," jelasnya.
Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Sungkono, mengungkapkan bahwa KAA meninggal karena kehabisan napas.
"Faisal membunuh bayi perempuannya dengan cara menutup wajah sang bayi dengan bantal. Sehingga sang bayi kehabisan napas," ungkapnya.