Hukuman Mati Menanti Bos First Travel yang Miliki 9 Airsof Gun dan 10 Peluru
Polisi menemukan sembilan senjata airsoft gun dan sepuluh peluru tajam di rumah bos First Travel di kawasan Sentul, Jawa Barat.
Editor: Dewi Agustina
Baca: Kiki Hasibuan Seminggu Sekali Pulang ke Rumah Senilai Rp 2,1 Miliar
Mereka disebut-sebut pernah diberangkatkan umrah lewat jasa First Travel.
Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri rencananya segera memeriksa sejumlah artis yang mempromosikan First Travel seperti Ria Irawan dan Syahrini.
Tidak hanya ikut umrah, Ria Irawan juga terlihat memakai baju rancangan pemilik First Travel, Anniesa Hasibuan. Ria Irwan kemudian mengklarifikasinya.
Bermula saat Januari 2017 lalu, almarhumah pedangdut Julia Perez diminta mengendorse atau mempromosikan jasa perjalanan travel First Travel.
Artis Ria Irawan, mengungkap dirinya menjadi sutradara dalam video perjalanan umrah Jupe dengan jasa First Travel tersebut.
Ria yang juga ikut umrah bersama Jupe saat itu, sempat mengenakan baju desain karya desainer Anniesa Hasibuan, pemilik First Travel, yang kini harus berurusan dengan polisi.
"Berhubung aku artis dan inisiatif bantu meringankan tugas Jupe (meng-endorse), jadi aku kerjakan seperti aku share kegiatan first travel di IG aku @riairawan dan foto pakai Anniesa Hasibuan Collection, yang sebenarnya baju tersebut dipinjamkan untuk Jupe. Tapi kondisi Jupe saat itu kan tidak memungkinkan untuk berdiri berlama-lama," kata Ria Irawan.
Kendati mengenakan baju desain Anniesa Hasibuan, Ria mengaku tidak mengenal desainer kenamaan tersebut.
"Nggak kenal, nggak pernah ketemu," kata Ria.
Niat awal, lanjut Ria Irawan, hanya untuk meringankan tugas Jupe, sebagai endorser. Alhasil, dari niat baiknya membantu Jupe, Ria dan suami pun turut mendapatkan fasilitas VIP dalam perjalanan umrah mereka.
"Jatah suami sebenarnya umrah regular. Tapi karena saya mau bantu promosi, Alhamdulillah suami dan saya mendapatkan fasilitas VIP," kata dia.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak menambahkan, jumlah korban agen perjalanan First Travel atau calon jemaah yang tak diberangkatkan meski telah lewat waktu yang dijanjikan terus bertambah.
"Dari penelusuran data First Travel, total jemaah promo yang daftar bulan Desember 2016 sampai Mei 2018 ada 72.682 orang," ujarnya