Terbukti! Berawal dari 'Kejanggalan' Ini, Polisi Sergap Tersangka Pembunuh Pasutri Bos Garmen
Kecurigaan bahwa pelaku adalah orang dekat korban terbukti. Semua berawal dari 'kejanggalan' ini.
Editor: Rendy Sadikin
Isu yang beredar di lingkungan tetangga, Z diberhentikan oleh Husni lantaran gemar bermain perempuan dan mabuk mabukan.
Sementara, seperti yang diketahui, Husni merupakan sosok yang agamis dan taat beribadah.
"Rumor yang beredarnya, si Z ini dipecat, karena sering main perempuan dan mabuk ya, sementara bosnya kan orang taat beribadah, udah sering dikasih tahu, tapi masih bandel. Akhirnya dia dipecat." ujar Ir saat ditemui di Jalan Pengairan 21, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (12/9).
Setelah cukup lama bekerja dengan Husni, Z juga difasilitasi sebuah rumah tinggal di kawasan Kedoya, Jakarta Barat.
Setelah diberhentikan, Z pun diminta angkat kaki dari rumah korban yang ditempatinya
"Setelah dipecat abis lebaran lalu, Z juga disuruh pindah dari rumah Pak Husni yang ada di Kedoya," ujar Ir.
Orang Purbalingga
Hal yang menguatkan dugaan warga adalah bahwa kampung halaman Z adalah di Purbalingga, Jawa Tengah, tempat dimana jenazah Husni dan Zakiyah Masrur ditemukan di Sungai Klawing, Plumbungan, Bobot Sari, Purbalingga.
"Z itu kampungnya di Purbalingga," ujar Ir.
Menurut Ir, setelah dipecat Z sempat kembali ke rumah Husni guna memohon untuk menempati fasilitas rumah di Kedoya.
Namun, permohonan Z itu ditolak oleh bosnya.
"Ya kan si Z sudah tidak bekerja lagi, jadi ditolak mau tetap tinggal di sana. Belum lagi si Z sering cekcok juga sama anak pertama Pak Husni yang namanya Gilang," ungkapnya.
Selanjutnya, setelah diketahui bahwa Husni dan istrinya tewas dibunuh, keluarga dan kerabat dekat mencoba menghubungi Z, namun teleponnya tidak aktif.
"Langsung (ponselnya) nggak aktif. Nih saya coba telepon juga sekarang nggak aktif," ujar Ir.
Sementara menurut tetangga lainnya, Supandi (38), pelaku juga membawa lagi beberapa barang korban seperi mobil Toyota Altis warna silver dan brankas kecil yang kemungkinan berisi perhiasan dan uang.
Surat-surat rumah beserta perusahaan milik Husni juga tak diketahui rimbanya.
"Surat rumah dan surat perusahaan Pak Husni juga tidak ditemukan, kuat dugaan juga dibawa pelaku," ujar Supandi.