DPRD DKI Minta Honor Rp3 Juta Sekali Rapat, Taufik: Mana Ada Biaya Rapat, Ngawur !
"Enggak ada, mana ada biaya rapat, ngawur," ujar Taufik, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (2/10/2017).
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar DPRD DKI Jakarta meminta honor hingga Rp 3 juta setiap kali menggelar atau mengikuti rapat dibantah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik.
Menurut dia, anggota DPRD mendapat honor rapat tapi hanya untuk pimpinan Badan Anggaran sebesar Rp 200.000 per bulan dan anggota Banggar sebesar 160.000 per bulan.
"Enggak ada, mana ada biaya rapat, ngawur," ujar Taufik, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (2/10/2017).
Baca: Ini Kronologi Bentrok Bonek VS Perguruan Silat PSHT, Penyebab Diduga Salah Paham
Tunjangan untuk anggota banggar merupakan satu dari sejumlah tunjangan yang diterima anggota DPRD setiap bulannya.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sebelumnya menilai besaran kenaikan tunjangan yang diajukan DPRD DKI tidak rasional.
Contohnya, anggaran untuk biaya rapat pimpinan dan anggota DPRD DKI Jakarta yang langsung ditolaknya.
Baca: Begini Cara Pertolongan Pertama Jika Tersengat Listrik
"Ada biaya rapat, satu orang pimpinan itu Rp 3 juta sekali rapat, kemudian maksimal satu hari tiga kali rapat. Saya enggak mau!" kata Djarot di Lapangan IRTI Monumen Nasional.
Jumlah tunjangan rapat yang diusulkan Rp 3 juta untuk ketua DPRD, Rp 2 juta untuk Wakil Ketua DPRD, dan Rp 500.000 untuk anggota Dewan.
Menurut Djarot, besar tunjangan yang diajukan begitu besar.(NURSITA SARI)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Pimpinan DPRD Bantah Minta Honor Rp 3 Juta Sekali Rapat