Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Rangga Baskoro

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Letty, dokter yang tewas ditembak suaminya sendiri, ternyata pernah konsultasi dengan keluarganya sebelum menggugat cerai.

Hal itu diungkapkan Pram (62) yang merupakan mertua Fery, adik kandung Letty.

Kata Pram dia dan Fery masih mengingat obrolan terakhir dirinya bersama almarhumah.

Baca: Dokter Helmi Awalnya Hanya Ingin Menakuti Istrinya Dengan Senjata Api, Ini Pemicu Pikirannya Berubah

Pada bulan Mei 2017 yang lalu ketika melangsungkan ibadah puasa, Fery beserta Pram mengunjungi Letty.

Saat itu Letty meminta konsultasi terkait hubungan pernikahannya yang mulai merenggang dengan Helmi.

"Mantu saya (Fery) ngajak main ke rumah almarhumah. Pada saat itu kondisinya Letty sudah memprihatinkan. Lebam-lebam mukanya pas saya datang ke rumah," kata Pram di rumah duka, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (10/11/2017).

Baca: Kesedihan Keluarga Ketika Tanah Mulai Menutup Jenazah Dokter Letty

Mendengar dan melihat kondisi Letty yang memprihatinkan, Pram pun menyarankannya untuk melakukan visum guna menunjukkan bukti tindakan KDRT yang dilakukan Helmi.

Setelah itu membuat laporan ke kepolisian.

Namun saat itu Letty mengatakan masih menyayangi Helmi, sebab itu ia masih mempertimbangkannya saran Pram beserta Fery.

Baca: Suami Dokter Masih Menenteng Senjata Api Usai Tembak Istrinya dan Berjalan Ke Luar Klinik

"Saya sudah ingatkan kalau hubungan seperi itu gak bisa diteruskan. Barangkali ditutupin sama beliau (Letty). Suaminya minta dibikinin kopi saja bentak-bentak. Padahal dia sayang, walaupun sering dipukul. Beliau memang baik," katanya.

Jenazah Letty sudah dimakamkan pada pukul 12.30 siang tadi.

Puluhan keluarga turut mengatarkan kepergian Letty menuju tempat peristirahatan terakhirnya di TPU Kenari.

Berita ini sudah dimuat di wartakotalive.com dengan judul: Enam Bulan yang Lalu Letty Konsultasi dengan Keluarga Sebelum Gugat Cerai