Tragis! Dituduh Maling Motor, Pelajar SMA ini Tewas di Tangan Warga, Keluarga Masih Cari Keadilan
seorang pelajar kelas II di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Tebing Tinggi bernama Nur Jamal, tewas mengenaskan korban presekusi.
Editor: Tiara Shelavie
Pria berusia enam puluh tahun yang seharinya bekerja sebagai buruh panggul di pasar ini tak menduga bahwa ia harus kehilangan anak bungsunya pada perayaan lebaran 1 Syawal 1438 Hijriah yang jatuh Minggu (25/6) silam.
Anak bungsunya meninggal secara mengenaskan setelah dianiaya dan dihakimi massa atas tuduhan hendak mencuri sepeda motor.
Peristiwa persekusi yang terjadi di Dusun III Kampung Banten, Desa Paya Lombang, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai ini pun masih menyisakan sejumlah misteri.
Bagai disambar petir di siang bolong bagi keluarga begitu peristiwa tewasnya Nur Jamal (17) pelajar kelas dua SMA Negeri 3 Tebingtinggi ini.
POPULER: 6 Gestur Tubuh Ini Menunjukkan Makna Tersembunyi dalam Komunikasi, Nomor 4 Wajib Diketahui Kaum Pria
Betapa tidak, pagi menjelang siang Nurjamal berpamitan kepada ibunya Sutinem (52) untuk bermain–main menemui temannya di hari raya.
Bahkan sebelum pergi Nur Jamal masih minta uang lima belas ribu rupiah kepada ibunya yang sehari–hari berjulan tape keliling.
Berpamitan dan meminta uang itu pula lah pertemuan terakhir Sutinem, warga Jalan Koperasi, Kelurahan Karya Jaya, Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara ini dengan anak bungsunya.
Sebab, saat pulang ke rumah, putra kesayangannya itu tak lagi bernyawa. Nur Jamal tewas setelah diamuk massa karena dituduh mencuri sepedamotor di kampung lain.
Sejak saat itu, hati keluarga ini hancur.
Hari dan minggu berganti disusul bulan, namun kisah kematian Nur Jamal yang sempat bercita-cita menjadi tentara ini pun masih menyisakan sejuta kepedihan dan misteri bagi keluarga.
Kasus meninggalnya Nur Jamal dibawah kekejaman dan amukan massa sudah dilaporkan ke pihak kepolisian.
Keluarga yang tidak terima atas peristiwa kematian Nur Jamal mencoba mencari keadilan dengan bantuan saran dari kerabat, mereka pun membuat laporan pengaduan ke Polsek pada 1 Juli 2017 silam.
Selanjutnya mereka menerima surat dari Kepolisian Resort Tebing Tinggi, tentang perkembangan kasus kematian Nur Jamal.