Tragis! Dituduh Maling Motor, Pelajar SMA ini Tewas di Tangan Warga, Keluarga Masih Cari Keadilan
seorang pelajar kelas II di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Tebing Tinggi bernama Nur Jamal, tewas mengenaskan korban presekusi.
Editor: Tiara Shelavie
Malam itu juga, sekitar pukul 19 .20 Wib, atau tepat di hari lebaran, gema takbir yang masih terdengar, tergantikan raungan suara sirine ambulance yang membawa jenazah Nur Jamal ke rumah duka.
Kerumunan orang dan warga memenuhi rumah dan halaman, mengucapkan rasa turut berduka dan melantunkan ayat-ayat suci menghantarkan Nur Jamal kembali kepada sang Khalik.
Disampaikan Suparli, pada malam itu rumah mereka juga kedatangan tamu sejumlah petugas kepolisian.
Menanyakan kepada keluarga apakah jenazah Nur Jamal akan di otopsi atau tidak.
Namun keluarga mereka saat itu menyatakan agar jenazah tak usah diotopsi, mengingat kondisi ekonomi keluarga mereka yang tak mampu dan mereka memahami bahwa biaya otopsi sangatlah mahal.
“Saat malam itu ada beberapa polisi dari tebing yang datang pak, menanyakan apakah almarhum (Nur Jamal) akan diotopsi, tapi kami bilang gak usah karena kami orang tak mampu dan otopsi mahal. Habis itu polisinya memfoto jenazah dan pergi,” ujar Suparli.
Keesokan harinya setelah dimandikan dan disholatkan, para kerabat dan sejumlah warga pun menghatarkan jenazah Nur Jamal ke TPU Islam Gang Ikhlas, tak jauh dari kediaman mereka.
VIRAL: Lupakan Kopi, Ini 8 Minuman Sehat yang Baik Dikonsumsi saat Pagi Hari
Usai acara pemakaman, informasi dan cerita tentang tewasnya Nur Jamal pun makin sampai ke telinga mereka.
Baik dari postingan orang di facebook maupun informasi yang mereka dengar langsung dari orang.
Dijelaskan Suparli, informasi yang sampai kepada mereka kejadian tersebut berawal ketika Nur Jamal tertangkap saat mendorong satu unit sepeda motor Mega pro milik S, warga Sungai Pinang yang sedang bertamu di rumah K, di Dusun III Kampung Banten, Desa Paya Lombang, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai.
Melihat ada orang yang mendorong sepeda motor milik tamunya, W istri K pun meneriaki maling.
“Informasi yang kami dapat pak, saat itu almarhum ketahuan mendorong sepedamotor Honda Mega Pro milik Sobirin, tamunya pak K. Trus diteriakin maling sama ibu W (istri K). Saat itu warga mengamuk dan menghakimi adik saya,” cerita Suparli.
Ditambahkan Suparli, K masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan ibunya, Sutinem.
Sekitar lima bulan sebelum peristiwa mengenaskan itu Sutinem berkunjung kesana dan membawa Nur Jamal.
“Sebenarnya kami masih ada hubungan saudara sama pak K, neneknya mamak, kakak beradik dengan neneknya pak K. Lima bulan sebelum kejadian mamak baru jalan-jalan ke sana sama almarhum,”tambahnya.
Kini semua telah terjadi, Suparli dan keluarga serta kedua orangtuanya pun menaruh harapan yang sangat besar kepada pihak kepolisian untuk mengungkap kasus kematian akibat kekerasan dan tindakan main hakim sendiri yang menimpa adiknya Nur Jamal.
Kapolres Tebing Tinggi, AKBP Ciceu Cahyati Dwimeilawati, SH, MH yang dikonfirmasi beberapa waktu lalu atas kasus tersebut, mengarahkan penulis untuk menghubungi Kasubbag Humas sebab Kapolres yang akrab dipanggil ibu Cece ini mengaku sedang sertijab di Polda Sumut.
“Ke kasubag Humas saja ya, soalnya saya lagi di polda ini sertijab,” ujar ibu Cece sambil mengakhiri sambungan telepon.
#yunirusmini fb
#viralkan demi peduli kemanusiaan, bagaimana pun persekusi adlh tindakan Tidak manusiawi Aplgi hingga menghilangkan nyawa, usut tuntas Dan hukum seadilnya bagi pelakunya.
#KPAI
#KAPOLRI. (TribunWow.com/ Woro Seto)
Berita ini telah diterbitkan di TribunWow.com dengan judul Usai Diteriaki Maling oleh Saudaranya, Pelajar SMA Ini Dipersekusi Warga hingga Tewas Mengenaskan
VIRAL: Cuma 3 Detik! Apa yang Dilakukan Kevin Sanjaya setelah Kalahkan Liu dan Zhang Jadi Sorotan Netizen