Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rois Julianto Loncat dari Ketinggian 6 Meter Saat Beton Seberat 80 Ton Ambruk

Para korban menyatakan, terdengar suara retakan sebelum box girder tersebut terempas ke tanah.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Rois Julianto Loncat dari Ketinggian 6 Meter Saat Beton Seberat 80 Ton Ambruk
WARTA KOTA/JOKO SUPRIYANTO
Salah satu konstruksi bangunan Proyek Light Rapid Transit (LRT) yang menghubungkan Kelapa Gading-Velodrome, roboh. 

Satya juga mengatakan, lima korban dalam pertisiwa robohnya konstruksi LRT merupakan karyawan PT VSL yang bertanggung jawab melakukan stressing.

Proyek LRT Kelapa Gading-Kayu Putih-Velodrome adalah proyek yang dipercepat.

Normalnya, butuh waktu sekitar 4 tahun untuk merampungkan jalur LRT di atas permukaan tanah seperti pada jalur Kelapa Gading-Velodrome.

Ruang rawat di RS Colombia Asia, Jakarta Timur, tempat dirawatnya korban robohnya konstruksi pembangunan antar-span P28-P29 proyek LRT yang terjadi, Senin (22/1/2018) dini hari
Ruang rawat di RS Colombia Asia, Jakarta Timur, tempat dirawatnya korban robohnya konstruksi pembangunan antar-span P28-P29 proyek LRT yang terjadi, Senin (22/1/2018) dini hari (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)

Namun, untuk menyambut Asian Games, proyek tersebut harus selesai dalam tempo 1,5 tahun.

"Saat proyek dibangun (Januari) 2017, itu pun sudah melalui percepatan, karena biasanya proyek seperti ini harus dilakukan dalam jangka waktu 4 tahun, dicoba dipercepat dalam jangka waktu 1,5 tahun. Ini yang sedang kami lakukan," kata Satya.

Namun Satya mengatakan semua proses pengerjaan dilakukan dengan tetap memperhatikan keamanan.

"Kualitas tetap harus jadi perhatian utama. Makanya kalau tadi ke lokasi, kelihatan bahwa korban bisa diminimalkan karena adanya peralatan safety yang terpasang. Misalnya pakai sepatu yang tepat, pakai rompi, dan lainnya," ucap Satya.

Berita Rekomendasi

Satya memastikan tidak ada prosedur proyek yang terpotong meski waktu penyelesaiannya dipercepat.

Yang terjadi antara lain adalah memperbanyak alat sehingga proses juga menjadi lebih cepat.

"Semua proyek dikerjakan secara paralel. Jadi misalnya kalau 4 tahun pakai alatnya cuma 1, lihat alatnya ada 4," ujar Satya.

Baca: Ditlantas Polda Metro Jaya Tolak jadi Saksi Meringankan Fredrich Yunadi

Sedangkan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor proyek LRT Jakarta masih menginvestigasi penyebab robohnya box girder di Kayu Putih, Jakarta Timur.

Namun, robohnya box girder itu diprediksi tidak akan mengganggu target penyelesaian LRT rute Kelapa Gading-Kayu Putih-Velodrome.

"Penyebab terjadinya insiden ini masih dalam tahap investigasi oleh pihak terkait, namun indikasi awal menunjukkan bahwa insiden ini tidak akan mengganggu jadwal penyelesaian proyek serta kekuatan struktur yang telah terpasang," ujar Sekretaris Perusahaan Wika, Puspita Anggraeni, melalui keterangan tertulis, Senin.

Puspita menjelaskan, manajemen proyek akan segera menangani robohnya box girder bentang P28-P29 itu.

Harapannya, LRT tersebut bisa beroperasi sebelum pelaksanaan Asian Games pada Agustus mendatang. (dennis destryawan/rina ayu)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas