Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sandiaga Sebut BMKG Sedang Kumpulkan Data Terkait Patahan Tanah di Berlan

Sandi menjelaskan, patahan yang terjadi di kawasan tersebut merupakan jenis patahan sesar, atau patahan yang terjadi di dalam tanah.

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Sandiaga Sebut BMKG Sedang Kumpulkan Data Terkait Patahan Tanah di Berlan
TRIBUNNEWS/FRANSISKUS ADHIYUDA
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan BMKG tengah mengumpulkan data terkait patahan yang terjadi di kawasan Berlan, Matraman, Jakarta Timur.

Sandiaga menjelaskan, patahan yang terjadi di kawasan tersebut merupakan jenis patahan sesar, atau patahan yang terjadi di dalam tanah.

"Mereka (BMKG) lihat data dari tahun 1916 pergerakan dan data-data baik sinyal S maupun sinyal P di patahan tersebut, baru dibicarain kemarin, hari ini (terjadi), Patahannya di bawah, ya sesar, di dalam. Dan ini yg mereka cermati dan saya diberikan laporan untuk meningkatkan kewaspadaan di daerah sana," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (13/2/2018).

Baca: Pelaku yang Meremas Payudara di Cipinang Bertubuh Kecil dan Kurus

Sandiaga mengatakan bahwa BMKG juga mengimbau kepada warga sekitar agar selalu meningkatkan kewaspadaan.

"BMKG mengatakan bahwa salah satu kewaspadaan yg harus kita tingkatkan adalah di sekitar wilayah Jatinegara itu atau wilayah yang dekat dengan Berlan ya, diprediksi ada patahan atau ada patahan yang selama ini tidak aktif," tambahnya.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya terjadi patahan di kawasan Berlan, Matraman, Jakarta Timur.

Di sekitar patahan tersebut dipasangi palang dan tulisan untuk mencegah agar tidak ada yang melalui jalan tersebut.

Menurut Rudi Hartono dari Lembaga Musyawarah Kelurahan RW 03 Kebon Manggis. Menduga retakan tersebut semakin besar karna adanya kendaraan truk-truk yang lalu-lalang untuk membawa sampah dari sungai Ciliwung.

Karna hal tersebut, para warga takut jika nantinya jalan yang retak ambles dan menyebabkan longsor.

Baca: RSUD Tarakan Diarahkan Jadi RS Pendidikan

"Jangan sampai warga kena longsor," ucap Rudi Hartono.

"Jadi menurut saya pembangunan turap ini harus segera dilakukan diteruskan jangan sampai RW 02 saja tetapi sampai ke RW 03 sampai ke tempat kita ini ke kebon manggis," tambah Rudi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas