Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Modus Baru Jual Miras Oplosan di Bekasi, Pelaku Sambangi Tongkrongan dan Tawarkan Jualannya

Dua pelaku yakni RA (24) dan Kiwil (33), keduanya ditangkap di kediamannya pada Senin (16/4/2018)

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Modus Baru Jual Miras Oplosan di Bekasi, Pelaku Sambangi Tongkrongan dan Tawarkan Jualannya
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Dua orang pelaku peracik dan pembuat miras oplosan di Bekasi Utara 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Polres Metro Bekasi Kota tengah gencar-gencarnya merazia peredaran minuman keras (miras) jenis oplosan atau ginseng.

Hal itu berawal dari banyaknya korban jiwa usai menenggak minuman maut tersebut.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Indarto sebelumnya juga telah menginstruksikan jajaran Polsek di bawah Polres Metro Bekasi kota untuk bergerak secara masif merazia toko-toko dan penjual miras.

Baca: Dokter Berhasil Keluarkan Korek Api yang Selama 20 Tahun Ada di Dalam Perut Pria Ini

Salah satunya Polsek Bekasi Utara yang berhasil mengamankan dua orang peracik sekaligus pembuat miras oplosan di Taman Wisma Asri, RT 04/1, Kelurahan Teluk Pucung, Bekasi Utara.

Dua pelaku yakni RA (24) dan Kiwil (33), keduanya ditangkap di kediamannya pada Senin (16/4/2018).

Iptu Musbianto, Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara menjelaskan, dua orang pelaku sudah menjalankan bisnis miras oplosan sekitar 3 bulan yang lalu.

Berita Rekomendasi

"Mereka, pelaku meracik sendiri dan menjualnya juga di toko jamu dan juga menjual secara jemput bola," ungkap Musbianto

Menjual secara jemput bola, kata Musbianto, merupakan modus baru.

Penjual menggunakan sepeda motor lalu mendatangi konsumen untuk mengantarkan miras pesananannya.

Bahkan tidak jarang pelaku mendatangi tongkrongan anak muda kemudian menawarkan.

"Jadi mereka tahu kalau sekarang di toko jamu sudah tidak aman, mereka lalu menjual berkeliling, pelanggan mereka pesan lalu diantar," jelas Kanir Reskrim

Dalam sebulan, omzet bisnis miras yang dijalanlan RA dan Kiwil ini bisa mencapai Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta.

Bahan baku pembuatan oplosan sendiri menurut Musbianto cukup senderhana, merka mencapur air, Alkohol, minuman coca-cola lalu ditambah minuman isotonik panter.

Halaman
12
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas