Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

12 Jam Tertimbun Tanah, Pekerja Galian di Penjaringan Dievakuasi dalam Kondisi Tak Bernyawa

"Setelah tim evakuasi bekerja sejak kemarin, akhirnya pada hari Rabu sekitar pukul 04.50 WIB, korban yang tertimbun berhasil ditemukan"

Editor: Choirul Arifin
zoom-in 12 Jam Tertimbun Tanah, Pekerja Galian di Penjaringan Dievakuasi dalam Kondisi Tak Bernyawa
WARTA KOTA/JUNIANTO HAMONANGAN
Proses evakuasi Tarno (42), pekerja galian yang tertimbun tanah lebih dari 12 jam, di Jalan Jembatan Tiga Raya, Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara, akhirnya berhasil dievakuasi, Rabu (2/5/2018) dini hari. 

Hampir selesai

Direktur Utama PAM Jaya, Erlan Hidayat, membenarkan bahwa Tarno merupakan pekerja galian pipa dalam proyek pemasangan jaringan pipa air bersih PAM Jaya.

Tarno adalah salah satu dari belasan pekerja kontraktor PT Bone Mitra Abadi.

Baca: Aneh, RSUD Tarakan Tak Cantumkan Penyebab Tewasnya Rizki Terkait Bagi-bagi Sembako di Monas

Baca: Pemerintah Janjikan Tambah Anggaran Subsidi Solar

Kontraktor itu yang bertugas menggali lubang pipa dalam proyek pemasangan jaringan distribusi ke Rusun Penjaringan Tower 1 dan 2, khususnya Blok E, F dan G di Jalan Tanjung Wangi, hingga Jalan Tanah Pasir, Penjaringan, Jakarta Utara.

"Pekerjaan galian pipa ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan dan memperluas jaringan air bersih di Wilayah Jakarta Utara. Pekerjaan tersebut dikerjakan sejak tanggal 22 Januari 2018 selama 120 hari kalender," jelasnya dalam siaran tertulisnya, Rabu (2/5/2018).

BERITA TERKAIT

Menurut Erlan, teknik yang dilakukan pada saat kejadian merupakan horizontal drilling karena tidak memungkinkan untuk melakukan open cut mengingat kondisi di atasnya adalah jalan raya.

"Harusnya jadi pertimbangan kontur tanah, tapi kita akan cek. Ini tuh untuk nyambung pipa dari seberang ke arah Rusun Penjaringan. Target pengerjaan 120 hari selesai. Ini hampir kelar bagian sini, seluruhnya sudah 90 persen," katanya.

Dengan adanya insiden kerja ini, untuk sementara proyek tersebut dihentikan karena sudah dipasangi garis Polisi. Hanya saja untuk proyek terkait lainnya tetap berjalan seperti biasa.

"Ini di-police line jadi harus berhenti, tapi ruas lain tetap berjalan. Ini terpaksa berhenti karena polisi masuk. Kita punya standar K3, kalau itu diterapkan mestinya nggak akan terjadi. Sekarang kita lihat apa sudah sesuai atau tidak," ujar Erlan lagi.

"Kita prihatin dan menyesalkan ini terjadi. Tapi yang saat ini kita fokuskan adalah penanganan korbannya. Ini kontraktor sudah biasa, kalau dengan PAM Jaya sudah 2-3 tahun, sudah pengalaman," tambahnya.

Bergetar

Salah seorang saksi, Bahrudin (40), mengatakan bahwa pekerja yang tewas tertimbun tanah dikarenakan ia berada di dalam lubang galian.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas