12 Jam Tertimbun Tanah, Pekerja Galian di Penjaringan Dievakuasi dalam Kondisi Tak Bernyawa
"Setelah tim evakuasi bekerja sejak kemarin, akhirnya pada hari Rabu sekitar pukul 04.50 WIB, korban yang tertimbun berhasil ditemukan"
Editor: Choirul Arifin
Sedangkan tiga temannya yang lain berada di posisi masing-masing, dimana satu orang berada di atas permukaan.
"Ini korban di dalam lubang galian. Dua temannya di bawah juga tapi nggak di dalam tanah, makanya bisa selamat pas longsor," ungkap Bahrudin yang sehari-hari menjadi tukang ojek yang mangkal tidak jauh dari lokasi kejadian.
Dikatakan Bahrudin, lubang galian berada persis di bawah jalan raya dengan kedalaman sekitar tiga hingga empat meter.
"Jadi atasnya itu jalan raya, bawahnya galian. Kondisi arus lalu lintas juga ramai. Mungkin gara-gara itu kali ya, getar, jadinya longsor," ucapnya.
Kondisi cuaca pada saat kejadian terhitung cerah. Namun diduga karena getaran dari kendaraan yang melintas, tanah menjadi tidak stabil hingga akhirnya longsor.
"Mungkin tanahnya lembek, udah begitu ada getaran juga, jadinya ambles," kata Bahrudin lagi.
Bantahan Palyja
Terkait ramainya kabar bahwa Tarno merupakan salah satu pekerja galian pipa Palyja, Kepala Humas Palyja, Lydia Astriningworo, memberikan bantahan.
Lewat siaran tertulis, lydia menyebut jika Tarno bukan merupakan karyawan atau kontraktor Palyja. Sehingga menurutnya, Palyja tidak terlibat baik dalam hal pengerjaan maupun pengawasan proyek pemasangan jaringan pipa air bersih Rusun Penjaringan.
"Terkait pemberitaan insiden kecelakaan kerja di Rusun Penjaringan, berikut informasi yang bisa kami sampaikan, terutama yang menyangkut Palyja, yaitu pekerja yang terperosok di gorong-gorong dan tertimbun longsor bukan karyawan atau kontraktor Palyja, dan Palyja tidak terlibat baik dalam hal pengerjaan maupun pengawasan proyek Pipa Rusun Penjaringan ini," jelasnya. (jhs/dwi)