Sandiaga Sebut Aksi Pembongkaran Beton Penutup di Tiga Simpang Mampang Akibat Kurang Sosialisasi
"Kita akan uji coba tapi dengan sosialisasi yang cukup, sehingga tidak ada lagi kebingungan di masyarakat,"
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut insiden yang terjadi di Tiga Simpang Mampang akibat kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat.
Pemerintah Provinsi DKI akan terus mensosialisasikan penutupan di Tiga Simpang Mampang itu sebelum melakukan uji coba sesi kedua.
Baca: Komnas HAM Kutuk Aksi Penyerangan Warga Ahmadiyah Di Lombok Timur
"Kita akan uji coba tapi dengan sosialisasi yang cukup, sehingga tidak ada lagi kebingungan di masyarakat," ujar Sandiaga, saat ditemui di Kantor Pusat Indosat, Jakarta, Senin (21/5/2018).
Peningkatan kinerja dan berlalu lintas di kawasan Mampang khususnya setelah pembukaan underpass Mampang-Kuningan juga akan terus dilakukan.
Baca: Adrian Napitupulu : Pemilu 2019 Pertarungan Kelompok Reformis dan Kelompok Pendukung Cendana
"Kita akan lakukan peningkatan kinerja khususnya setelah pembukaan underpass Mampang-Kuningan kan lancar disana, tapi belakangnya itu masih tersendat," ujar Sandi.
Dalam uji coba sesi kedua nantinya, keterlibatan teknologi digital serta traffic management system juga akan diterapkan untuk mencegah dan meminimalisir timbulnya titik kemacetan baru.
Baca: Din Syamsudin: Cukup Ditarik, Kementerian Agama Tidak Perlu Minta Maaf Soal Rilis 200 Penceramah
Saat ini Tiga Simpang Mampang telah kembali seperti biasa, setelah sebelumnya dilakukan rekayasa uji coba penutupan menggunakan beton-beton oleh pihak Pemprov DKI sebagai langkah awal antisipasi penumpukan kendaraan jelang Asian Games 2018.
"Karena kita akan masuk Asian Games, kita tidak ingin ada titik penumpukan baru hingga berkibat ada rantai reaksi ke wilayah lainnya," tutur Sandi.