Warga Betawi di Kampung Sawah Tidak Kenal Mudik
Setiap kali mudik, kota-kota besar seperti Jakarta akan "kosong melompong" ditinggal warganya yang berbondong-bondong ke kampung.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Mudik menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia, khususnya perantau untuk kembali ke kampung halaman merayakan hari kemenangan bersama keluarga.
Setiap kali mudik, kota-kota besar seperti Jakarta akan "kosong melompong" ditinggal warganya yang berbondong-bondong ke kampung.
Rutinitas mudik selalu diwarnai dengan desak-desakan ketika akan naik ke pesawat, kereta, kapal, maupun bermacet ria di jalanan via jalur darat.
Ternyata tidak semua warga pernah melakoni mudik. Warga Betawi di Jakarta maupun Bekasi, contohnya, mereka tidak pernah merasakan sensasi mudik.
KH Rahmaddin Afif (73), warga asli Kampung Sawah keturunan Betawi ini mengaku tidak pernah merasakan mudik.
Baca: Ashanty Menangis saat Ungkap Penyesalannya terhadap Mendiang Sang Mama
Seumur-umur, pria yang karib disapa abah ini selalu berlebaran di tempat kelahirannya, Kampung Sawah.
"Gak pernah mudik, kampungnya ya disini. Ibu saya asli Kampung Sawah, bapak saya dari Pedurenan, Bekasi. Jadi mau mudik ke mana?" ujar Abah saat ditemui di kediamannya, Kampung Sawah, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/6/2018).
Abah melanjutkan kalaupun harus mudik, dia hanya mudik ke Cibarusah, Kabupaten Bekasi, kampung sang istri. Itulah mudik paling jauh yang dilakoni Abah.
"Mudik yang jauh ya ke Cibarusah, kampung istri. Kalau sekarang lewat tol dekat, kalau dulu jauh harus muter dulu karena belum ada jalan tol," paparnya.
Lanjut Abah juga menyinggung soal tidak pernah merasakan kesunyian ibu kota yang sepi
ditinggal penghuninya.
Pasalnya, keadaan tersebut jauh berbeda dengan kawasan Kampung Sawah yang tetap ramai hilir mudik warga untuk bersilaturahmi ke rumah sanak saudara.
"Kalau Jakarta sepi, Kampung Sawah yah liat aja tetap ramai. Paling pendatang saja yang pulang kampung. Kalau warga sini sibuk silaturahmi bawa hantaran," tutur Abah.
Diketahui Kampung Sawah, Kampung di pinggiran Kota Bekasi selalu punya cerita tersendiri khususnya soal kerukunan umat beragama dan toleransi.
Kampung ini sudah tenar dengan Kampung Betawi yang warganya berbeda-beda keyakini. Kerukunan antar warga disana terus dijaga hingga kini.
Sejak dahulu kala, warga di Kampung Sawah sudah hidup harmonis meski berbeda agama, baik Islam, Protestan maupun Katolik.