Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengadaan JPO Mewah, Sandi Bimbang Teruskan Atau Hentikan

JPO mewah itu digadang-gadang memiliki fasilitas seperti lift, eskalator dan wifi, untuk menghadirkan konsep Kota Ramah Disabilitas

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pengadaan JPO Mewah, Sandi Bimbang Teruskan Atau Hentikan
Danang Triatmojo/Tribunnews.com
Sandiaga 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan rencananya pada awal Mei 2018 lalu untuk merevitalisasi 12 Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di Kawasan Jalan Jend Sudirman.

Bahkan, rencana tersebut telah masuk hitung-hitungan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibuat oleh Dinas Bina Marga DKI, dengan anggaran pembangunan JPO tersebut sebesar Rp 56,3 Miliar.

JPO mewah itu digadang-gadang memiliki fasilitas seperti lift, eskalator dan wifi, untuk menghadirkan konsep Kota Ramah Disabilitas jelang Asian Games dan Para Games 2018.

Namun, di akhir Juli 2018, justru JPO depan Bundaran HI dibongkar yang kemudian digantikan dengan Pelican Crossing.

Kendati begitu, Sandi memastikan tidak ada perubahan rencana, dia akan membahas anggaran JPO mewah itu pada Rapat Pimpinan nanti.

"Ini nggak berubah, hanya masukan dari beberapa komunitas yang sampaikan ke kita. Ini akan diputuskan di rapim, apakah akan dianggarkan atau tidak di 2019," ujar Sandi di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/8/2018).

Sandi katakan JPO Mewah merupakan salah satu target yang nanti akan dikerjakan oleh Dinas Bina Marga.

Berita Rekomendasi

"Untuk JPO kekinian yang sudah kita showcase, akan kita konsultasikan lagi," ucapnya.

Sandi mengaku masih mengkaji JPO Kekinian Mewah itu, dia tak ingin bila JPO dibangun malah tidak memberikan berkontribusi yang sesuai dengan biaya pembangunannya.

"Kalau hanya JPO tapi gak bisa mengkoneksikan ruang terbuka dan ruang yang dihasilkan MRT, LRT dan TJ tidak akan optimal. Keinginan kita ini akan jadi bagian yang tidak terpisahkan dari interkonektivitas gedung-gedung yang ada," imbuhnya.

Sementara Pelican Crossing yang telah digunakan hanya bersifat sementara hingga underpass MRT selesai dibangun.

"Untuk Thamrin akan kita liat konektivitasnya. Dengan underpass yang ada MRT di Bundaran HI dan beberapa titik, kelihatannya pelican crossing yang sekarang sedang di ujicobakan jadi salah satu opsi. Tapi belum kita putuskan," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas