Rupiah Anjlok, Warga Serbu Money Changer Jual Dollar AS
Kurs jual dollar AS di tempat penukaran valuta asing atau money changer Rabu (9/5/2018) telah berada di sekitar di atas Rp 15.000.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kurs jual dollar AS di tempat penukaran valuta asing atau money changer Rabu (9/5/2018) telah berada di sekitar di atas Rp 15.000.
Money changer PT Ayu Masagung di Jakarta Pusat menjual dollar AS dengan kurs Rp 15.000.
Adapun untuk kurs beli dollar AS ditetapkan Rp 14.995. Sementara itu, money changer Valuta Inti Prima (VIP) di Jakarta Pusat menjual dollar AS dengan kurs Rp 15.000 dan kurs beli Rp 14.980.
Kemudian, money changer Dua Sisi menjual dollar AS dengan kurs Rp 15.030 dan kurs beli Rp 14.830.
Tingginya nilai tukar dollar AS menyebabkan tempat-tempat penukaran uang itu ramai dengan antrian pengunjung yang ingin menukarkan dollar AS miliknya.
Baca: Karyawan Money Changer Ini Heran, Dolar Lagi Mahal Malah Banyak yang Beli
Marketing PT Ayu Masagung Sarbini mengatakan, saat ini memang penukaran dollar AS sedang ramai.
"Lagi naik, (ramai) sepertinya. Ya kayak gini aja," ujar Sarbini sembari menunjuk antrian pengunjung di sebelahnya, Rabu (5/9/2018).
Menurut Surya, salah seorang petugas di VIP, sejak dollar AS menyentuh kisaran Rp 14.500 masyarakat banyak yang datang untuk menukarkan dollar AS yang dimilikinya.
"Dari Minggu kemarin sudah ramai, cuma mulai membludak hari Selasa (4/9/2018). Rata-rata 400 orang datang untuk menukarkan dollarnya, bahkan kemarin Selasa bisa sampai 500 orang," kata Surya kepada Kompas.com.
Surya pun merinci jumlah pengunjung yang datang hingga Rabu sore pukul 16.00 WIB di VIP money changer yakni mencapai 140 orang dengan transaksi di bawah 1 Rp 10 juta.
Kemudian, 270 orang dengan transaksi di atas 10 juta dan 83 transaksi untuk koorporasi. Meski dollar AS sedang menguat, Surya mengaku ada pula pengunjung yang membeli.
"Mungkin buat dijadikan simpanan, tapi tidak banyak jumlahnya," ujarnya.
Dia menambahkan, selain jual-beli dollar AS yang sedang ramai, pengunjung juga banyak yang membeli mata uang negara lain, terutama negara-negara di Asia.
Perihal bentuk transaksi tunai atau transfer, Surya menjelaskan hal itu bergantung pada tiap pengunjung.