Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Pembunuhan Pemandu Lagu di Mampang Prapatan, Berawal Dari Adu Mulut Hingga Pelarian Pelaku

Pembunuhan pemandu lagu Ciktuti Iin Puspita (22) yang mayatnya disimpan dalam lemari di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, bermula dari cekcok mulut.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kronologi Pembunuhan Pemandu Lagu di Mampang Prapatan, Berawal Dari Adu Mulut Hingga Pelarian Pelaku
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Dua pelaku pembunuh Iin, Y (24) dan R (17) tiba dari Jambi pada Kamis (22/11/2018) di Bandara Soekarno-Hatta, sekira pukul 11.41 WIB di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (22/11/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembunuhan pemandu lagu Ciktuti Iin Puspita (22) bermula ketika terjadi cekcok mulut antara korban dengan pelaku NR (17), Minggu (18/11/2018) malam.

Cekcok mulut terjadi di kamar rumah Kost 21, Jalan Mampang Prapatan VIII Gang Senang Kompleks Bapenas RT 03 RW 01, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Diketahui Iin dan NR bekerja sebagai pemandu lagu di satu tempat karaoke.

Keributan kedua wanita tersebut dipicu uang titipan pelanggan senilai Rp 1,8 juta.

Baca: Pembunuhan Pemandu Lagu yang Mayatnya Disimpan Dalam Lemari Dipicu Uang Rp 1,8 Juta

NR berkali-kali menekan Iin terkait jumlah uang tip yang dititipkan seorang pelanggan di tempat karaoke mereka bekerja.

NR menganggap, uang tip sebagai pemandu lagu yang menjadi haknya senilai Rp 1,8 juta.

Sementara, Iin hanya memberikan uang tip hasil menjadi pemandu lagu itu senilai Rp 500.000. Sebagai sahabat, NR menganggap Iin tak jujur.

Berita Rekomendasi

Di tengah perdebatan itu, kekasih NR berinisial YAP (24) yang juga berada di dalam kamar itu terpancing emosi.

Ia kemudian menyerang Iin.

Baca: Kedatangan Dua Tersangka Kasus Mayat Dalam Lemari Curi Perhatian Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta

Tanpa ampun, ia menghajar Iin dengan sebuah martil hingga kepala Iin berdarah.

Masih tak puas meskipun Iin sudah terkapar tak berdaya, ia melihat keadaan sekitar kemudian melepas tali sarung bantal.

YAP kembali mendekat ke arah Iin dan melilitkan tali itu ke lehernya.

Iin meninggal sesaat kemudian.

YAP dan NR sempat bingung melihat kondisi Iin yang terkapar bersimbah darah.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas