Kronologi Pembunuhan Pemandu Lagu di Mampang Prapatan, Berawal Dari Adu Mulut Hingga Pelarian Pelaku
Pembunuhan pemandu lagu Ciktuti Iin Puspita (22) yang mayatnya disimpan dalam lemari di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, bermula dari cekcok mulut.
Editor: Adi Suhendi
Hingga akhirnya terbersit pikiran untuk memasukkan tubuh Iin ke dalam lemari.
Sesudahnya, NR mengambil sebuah jaket untuk mengelap darah yang berceceran di lantai.
Sementara, YAP menaruh martil di bawah kasur.
Tak ingin berlama-lama di sana, keduanya segera bergegas pergi.
Baca: Kementerian Pertanian Pastikan Kebutuhan Daging dan Telur untuk Natal dan Tahun Baru Aman
Di tengah kepanikan, keduanya mendatangi sebuah agen bus.
Mereka berniat melarikan diri ke Padang, Sumatera Barat.
Pada Selasa (20/11/2018) siang, Iin ditemukan tewas di dalam lemari oleh penjaga kos dalam keadaan mulai membusuk dan dikerubuti lalat.
Polisi yang datang ke lokasi segera melacak keberadaan dua pelaku yang sebelumnya terekam melalui kamera CCTV.
NR juga diketahui sudah menginap di kamar Iin sejak sepekan sebelumnya.
Di tempat lain, YAP dan NR dilanda ketakutan luar biasa saat dalam perjalanan menuju Padang, rumah kerabat YAP.
Baca: Respons Kementerian Pertanian Sikapi Pernyataan Mardani Soal Harga Telur di Malaysia Lebih Murah
Menit-menit berjalan, kota demi kota yang dilintasi, hari mereka sangat gundah.
Mereka ingin pergi sejauh-jauhnya.
Pada Selasa petang, bus yang mereka tumpangi mulai memasuki Kabupaten Merangin, Jambi.
Awalnya tak ada yang aneh.