Penjelasan Puslabfor Polri Soal Belum Ditemukannya Selongsong Peluru yang Tewaskan Bripka Matheos
"Enggak masalah selongsong itu enggak ketemu. Yang membuktikan itu pelurunya identik. Kalau bukan dia bunuh diri enggak didapat GSR-nya," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Hingga saat ini, polisi belum juga menemukan selongsong peluru yang menewaskan Bripka Matheos De Haan.
Kepala Bidang Balistik Metalurgi Forensik Puslabfor Polri Kombes Pol Ulung Kanjaya mengatakan proyektil dan selongsong peluru pistol tak ditemukan karena terpental usai meletus.
Baca: Polisi Belum Bisa Pastikan Kematian Anggota Polres Depok Bripka Matheus yang Diduga Bunuh Diri
"Enggak ditemuin juga bisa aja karena proyektil dan selongsong mungkin terpental ke mana gitu. Kemarin sudah dicari tapi enggak ketemu," kata Ulung saat dihubungi wartawan di Pancoran Mas, Depok, Jumat (4/1/2019).
Ulung menuturkan proyektil dan selongsong dapat terpental sejauh lima meter tergantung pada posisi saat Matheos memilih mengakhiri hidupnya.
Proyektil dan selongsong peluru senjata api yang digunakan Matheos sendiri dapat terpental hingga lima meter dari lokasi usai digunakan.
"Semua senjata otomatis kalau habis nembak itu terpental. Kalau revoler kan habis nembak dia masih ada silindernya. Kalau pistol itu mental. Mentalnya itu bisa 3 meter, 5 meter. Tergantung posisi dia saat itu," ujarnya.
Ulung menduga proyektil dan selongsong peluru sulit ditemukan karena Syafi’i (50) menemukan jasad Matheos sebelum adzan Magrib berkumandang namun baru melapor ke polisi sekira pukul 19.00 WIB.
Selama rentan waktu tersebut, Ulung menyebut ada kemungkinan warga berada di sekitar lokasi sehingga mempengaruhi proses pencarian.
Pun dengan banyaknya jumlah personel polisi yang menyambangi lokasi dan akhirnya berpotensi menghilangkan proyektil dan selongsong peluru.
"Itukan lokasi terbuka, mungkin ada yang keinjek atau gimana makannya bisa hilang. Saat mental itu polisi yang olah TKP sudah lama datang, tahunya ada orang duluan datang ke situ kan enggak tahu. Tapi sudah bunuh diri," tuturnya.
Saat disinggung apa lokasi sudah tak steril, Ulung membantah lahan parkir TPU Mutiara sudah terkontaminasi sehingga menyulitkan pencarian.
Dia hanya membenarkan bila upaya Tim Penjinak (Jibom) Gegana menyisir lokasi menggunakan detektor tak berhasil menemukan proyektil dan selongsong peluru.
Pun begitu, Ulung memastikan hasil penyelidikan Puslabfor Polri menemukan adanya Gunshot Residue (GSR) dan sesuainya nomor seri pistol yang digunakan Matheos.
"Bukan enggak steril, tetap steril tapi enggak ketemu saja. Memang Jibom enggak ketemu. Enggak masalah selongsong itu enggak ketemu. Yang membuktikan itu pelurunya identik. Kalau bukan dia bunuh diri enggak didapat GSR-nya," jelas Ulung.