Kasihan, Driver Ojol Linglung di Rumah Sakit Gara-gara Order Fiktif Rp 1 Juta
Kini banyak pihak tak bertanggung jawab yang menyalahgunakan fitur pemesanan barang atau makanan ini, sebetulnya apa sih tujuannya?
Editor: Ilham F Maulana
TRIBUNNEWS.COM - Sesuai perkembangan zaman, ojek kini tak hanya untuk mengantar penumpang dari satu tempat ke tempat lainnya.
Namun juga banyak fitur yang ditambahkan para penyedia jasa demi melayani para konsumen.
Seperti pengiriman barang, pembelian makanan, bahkan hingga jasa pijat pun ikut dimasukan sebagai layanan dari perusahaan ojek online.
Untuk pemesanan makanan, biasanya banyak dimanfaatkan oleh konsumen yang sibuk ataupun malas untuk keluar rumah.
Baca: Belum Ada Regulasi Ketenagakerjaan yang Lindungi Mitra Ojol
Cukup buka smartphone dan pilih menu, maka driver ojol pun siap mengantar makanan favorit.
Tapi justru kini banyak pihak tak bertanggung jawab yang menyalahgunakan fitur tersebut.
Yakni orderan fiktif, atau di kalangan driver ojol sering disingkat ofik.
Ofik memang terbilang jahat karena driver ojol harus menanggung kerugian.
Baca: Raja Tega, Driver Ojol Kena Jebakan Order Fiktif Makanan Sampai Rp 700 Ribu
Pelaku biasanya akan memesan makanan atau barang dengan harga yang cukup mahal.
Namun begitu pesanan di antar, ternyata alamat yang diberikan palsu dan tiba-tiba nomor telepon konsumen "jadi-jadian" itu tak dapat dihubungi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.