1.147 Warga Cipinang Mengungsi Akibat Banjir
Hujan yang mengguyur wilayah Bogor menyebabkan volume ketinggian air di Bendungan Katulampa naik.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Rangga Baskoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hujan yang mengguyur wilayah Bogor menyebabkan volume ketinggian air di Bendungan Katulampa naik.
Hal tersebut menyebabkan air di Sungai Ciliwung yang mengalir di sebagian wilayah Jakarta ikut meluap.
Tercatat sebanyak 1.147 warga Kelurahan Cipinang, 252 warga Kelurahan Balekambang, dan 450 warga Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati mengungsi akibat luapan air Kali Ciliwung sejak pagi tadi.
Baca: FOTO-FOTO: Banjir Kiriman Ciliwung di Bidara Cina
Camat Kramat Jati Eka Darmawan mengatakan 1.147 warga Kelurahan Cililitan yang mengungsi berasal dari 366 kepala keluarga yang bermukim dekat Kali Ciliwung.
"Titik pengungsi sementara di rumah tokoh masyarakat Hj. Ndung RT 09/RW 16, di rumah Hj. Ratna RT 08/RW16, dan di Masjid Al Hawi RT 01/RW 05," kata Eka di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (26/4).
Di Kelurahan Cawang, Eka menyebut warga yang bermukim di RT 09, RT 10, RT 11, dan RT 12/RW 05 paling terdampak banjir sehingga harus diungsikan sejak pagi saat air mulai meluap.
Eka juga membantah kabar ketinggian air di wilayah Condet dekat Kelurahan Batu Ampar dan Balekambang mencapai empat meter.
"Enggak ada yang mencapai empat meter. Memang warga mengungsi karena rumahnya kebanjiran, tapi ketinggian air enggak sampai segitu," ujarnya.
Lurah Balekambang Mintarsih menuturkan wilayah warga yang paling terdampak banjir yakni RT 07, RT 08/RW 05 dengan ketinggian air berkisar 70 hingga 200 sentimeter.
"Warga yang rumahnya terdampak banjir sudah diungsikan ke Musala Hainul Yakin. Ketinggian air sekarang mencapai 200 sentimeter, tapi sekarang sudah berangsur surut," tutur Mintarsih.