Cerita Iwan,Berhenti Jadi Sopir, Pilih Jadi Saksi Jokowi di TPS, Ingat Saat Anaknya Diselamatkan KJS
Kerjaan sopir pribadi di Perumahan Permata Buana, Jakarta Barat, terpaksa ia lepas agar total mengawal perolehan suara Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.
Editor: Hasanudin Aco
Hati kecilnya berbisik bagaimana mungkin dirinya sebagai warga biasa bisa bertemu dengan Jokowi yang saat itu masih Gubernur DKI Jakarta.
Tuhan menjawab doa Iwan.
Ia dapat berjumpa saat Jokowi kunjungan ke SMK 13 di Palmerah.
Di kesempatan itu Iwan sempat menyalami Jokowi dan mengucapkan terima kasih karena program KJS membantu pengobatan anaknya yang kecelakaan.
"Itulah yang bisa saya perbuat untuk warga Jakarta," kata Jokowi seperti ditirukan Iwan yang sampai sekarang masih mengingatnya.
"Itu yang saya rasakan, enggak tahu kalau yang lain. Ini pengalaman pribadi saya. Pemimpin yang begitu sih harusnya diperbanyaklah," saran Iwan Mulyadi.
Iwan satu dari sekian orang yang sadar tak asal memilih pemimpin, bahkan ia rela berjuang mengorbankan pekerjaan kemudian menjadi saksi untuk amankan suara.
Ia punya prinsip, memilih pemimpin berarti mempejari jejak rekamnya, pemimpin lahir untuk rakyat.
Sehingga ia tak bakal asal memilih pemimpin.
"Seperti Jokowi terus BTP sebelumnya di mana? Kinerjanya bagaimana? Itu harus dipelajari dulu sebelumnya. Jangan kita asal saja, nanti timbulnya seperti gubernur yang sekarang. Itu ya sudah hukum alam," terang Iwan.
Model kepemimpinan Jokowi, Ahok, bagi Iwan harus diperjuangkan jika memang masih terbuka kesempatan.
Keduanya bekerja untuk warga DKI ketika masih memimpin Jakarta.
Pengalaman buruk di Pilkada Jakarta
Tersentuh dengan pemimpin yang bekerja untuk rakyat, Iwan Mulyadi terdorong pertama kali menjadi saksi karena Ahok maju lagi di Pilgub Jakarta 2017.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.