Pasca-pembacokan Peserta SOTR di Setiabudi Hingga Tewas, Polisi Tangkap 2 Orang Bawa Senjata Tajam
"Ada dua remaja berusia 17 tahun berinisial M dan S yang membawa clurit serta arit saat konvoi SOTR," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Potensi konflik
Berbagai kasus kejahatan jalanan sepanjang Ramadan membuat polisi mengeluarkan imbauan agar para remaja tak melakukan SOTR.
Kombes Indra menyebut, potensi konflik rentan terjadi pada kegiatan tersebut.
Baca: Hendro Priyono Sebut Aksi Massa 22 Mei Pendukung Prabowo Sudah Ompong
"Kami secara tegas mengimbau kepada semua masyarakat agar tidak melakukan kegiatan-kegiatan Sahur On The Road. Mengingat potensi konflik antar kelompok saat berkumpul di pinggir jalan itu sangat besar," kata kapolres.
Kapolres menyebut, masing-masing kelompok biasanya kerap memanas ketika berpapasan di jalan.
"Mereka saling ejek, saling memanasi hingga kemudian terjadi keributan," kata Indra.
Baca: Sandiaga Uno Mengaku Tak Diajak Prabowo ke Brunei
Belum lagi, imbuhnya, ada dugaan kelompok-kelompok tertentu yang bukan bertujuan untuk SOTR namun mereka sengaja ingin mencari musuh dan membuat kericuhan.
"Belum lagi ada kelompok-kelompok tertentu memang yang keras kemudian dia sebelumnya sudah konsumsi mungkin semacam pil koplo dan seterusnya atau tramadol itu yang meningkatkan adrenalin. Ini akan berbeda lagi ini dan bisa menimbulkan hal-hal yang memicu mereka melakukan tindakan-tindakan yang tidak benar seperti penganiayaan dan seterusnya," kata Kombes Indra.
Penulis : Feryanto Hadi
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul : Polisi Tangkap Dua Peserta SOTR Bawa Celurit dan Arit