Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Dengar Tangisan Tengah Malam dari Rumah Mewah Bekas Pembunuhan Satu Keluarga di Pulomas

Pada Desember 2016 lalu masyarakat digegerkan dengan pemberitaan penyekapan di rumah mewah milik arsitek yang memiliki perusahaan properti itu.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Warga Dengar Tangisan Tengah Malam dari Rumah Mewah Bekas Pembunuhan Satu Keluarga di Pulomas
(Kompas/Akhdi martin pratama)
Perampokan dan pembunuhan di Rumah nomor 7A, Pulomas, Jakarta Timur pada Selasa (27/12/2016). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjadi lokasi bekas perampokan dan pembunuhan, rumah mewah milik Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Timur menyisakan kisah misteri bagi warga sekitar.

Pada Desember 2016 lalu masyarakat digegerkan dengan pemberitaan penyekapan di rumah mewah milik arsitek yang memiliki perusahaan properti itu.

Sebanyak 11 orang mengalami penyekapan di kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter.

Peristiwa itu mengakibatkan enam orang meninggal dunia termasuk Dodi dan kedua putrinya.

Baca: Rumah Lokasi Pembunuhan Sadis di Pulomas Sudah Terjual Tetapi Belum Ditempati

Baca: Rumah Mewah Dodi Triono Korban Pembunuhan di Pulomas Akhirnya Terjual, Siapa Pembelinya?

Rupanya, pascakejadian tersebut beberapa warga mengalami hal ganjil seperti mendengar jeritan dan tangisan.

"Saya diceritakan pembantu di sini tiap kali kerja. Mereka bilang tiap tengah malam dengar suara jeritan dan tangisan. Dan, itu sering katanya," ujar Mutasir (68), tukang kebun sebelah rumah tersebut, Selasa (18/6/2019).

Berita Rekomendasi

Ia melanjutkan, selang beberapa tahun kejadian tersebut mulai jarang dirasakan oleh para pembantu.

Baca: Dul Jaelani Tak Diberi Uang Jajan Ayah Tirinya, Anak Maia Estianty Ini Hormati Prinsip Irwan Mussry

Mereka sudah merasa biasa saja ketika sesekali mendengar hal tersebut.

"Tapi alhamdulillah sekarang sudah jarang dengar lagi kata mereka. Kalau dengar ya udah biasa saja. Namanya musibah, kita doakan saja semoga almarhum dan almarhumah di tempatkan di tempat terbaik," sambungnya.

Tak hanya jeritan dan tangisan, seorang ojek online juga pernah mengantarkan pesanan makanan ke rumah tersebut pascakejadian.

Makam Dodi Triono, Diona Arika, Dianita Gemma, di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Mereka merupakan korban pembunuhan secara sadis di Pulomas, Jakarta Timur.
Makam Dodi Triono, Diona Arika, Dianita Gemma, di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Mereka merupakan korban pembunuhan secara sadis di Pulomas, Jakarta Timur. (Tribun Timur)

Hal ini diungkapkan oleh Sekertariat RW 14, Warjo kepada TribunJakarta.com.

"Waktu itu malahan ada ojol yang bawa pesanan makanan dan sudah teriak tapi tak ada jawaban. Kemudian dia ke sini (pos satpam), tanya ke kita pemilik rumah itu. Kita ceritakan kalau rumah tersebut sudah tidak ada pemiliknya dan kita ceritakan kejadiannya. Rupanya dia tidak tahu. Ya, kita enggak tahu dia diorder sama siapa, orang iseng atau bukan," jelasnya.

Baik Mahmud maupun Warjo, keduanya menjelaskan kondisi rumah selama ini tetap terjaga dan terawat meskipun belum dihuni atau ditinggali.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas