Warga Dengar Tangisan Tengah Malam dari Rumah Mewah Bekas Pembunuhan Satu Keluarga di Pulomas
Pada Desember 2016 lalu masyarakat digegerkan dengan pemberitaan penyekapan di rumah mewah milik arsitek yang memiliki perusahaan properti itu.
Editor: Hasanudin Aco
![Warga Dengar Tangisan Tengah Malam dari Rumah Mewah Bekas Pembunuhan Satu Keluarga di Pulomas](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/perampokan-dan-pembunuhan-di-rumah-nomor-7a-pulomas-jakarta-timur-pada-selasa-27122016.jpg)
Keduanya juga menyebutkan agar masyarakat untuk tidak beranggapan bahwa rumah tersebut seram.
Perwakilan Pemilik Rumah Tanya Sekretariat RW
Sudah laku terjual, perwakilan pemilik rumah mewah bekas lokasi perampokan dan pembunuhan di Pulomas sudah sempat menanyakan rumah RT, RW dan Sekretariat RW.
Sebelumnya diberitakan, rumah mewah di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Timur sudah laku terjual.
Namun hingga kini, rumah ini tak kunjung di tempati oleh pemilik barunya.
Mutasir (68) tukang kebun sebelah rumah tersebut menceritakan saat siang kemarin, Senin (17/6/2019) perwakilan pemilik rumah yang baru sempat menanyakan rumah RT dan RW untuk melapor diri.
"Kemarin sopirnya datang. Tanya saya pas saya lagi kerja. Dia nanyain soal rumah RT dan RW. Karena posisi saya lagi kerja, saya arahkan ke pos Hansip komplek di ujung sana. Tapi enggak tahu orangnya kesana atau enggak," ujarnya pada TribunJakarta.com, Selasa (18/6/2019).
Sementara itu, Sekertariat RW 14, Warjo membenarkan pernyatan lelaki yang biasa disapa Mahmud itu.
Ia mengatakan sekitar pukul 11.00 WIB dirinya dicari oleh pemilik baru rumah mewah tersebut.
"Saya kemarin kebetulan lagi keluar. Pas orang itu cari saya ke sini (pos satpam) dibilang saya tidak ada. Pas ditanya siapa katanya perwakilan pemilik baru rumah itu, mau tanyakan PBB tahun 2019 juga," ungkapnya.
![Mutasir (68) tukang kebun sebelah rumah mewah milik Dodi Triono, pengusaha di bidang properti yang tewas dalam aksi perampokan dan pembunuhan Desember 2016 lalu. (Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)](https://cdn2.tstatic.net/jakarta/foto/bank/images/mutasir-68-tukang-kebun-sebelah-rumah-mewah-milik-dodi-triono-1.jpg)
Namun hingga sore hari, perwakilan dari pemilik baru rumah mewah itu tidak kunjung datang menemui Warjo.
Sehingga sampai saat ini, Warjo belum mengetahui siapa yang akan menempati.
"Sampai sekarang belum dateng lagi orangnya. Kan kalau ada apa-apa lapornya ke saya. Dan, kita di sini itu bakalan tahu informasi siapa yang tinggal di rumah tersebut kalau sudah ditempati. Kalau begini kan kita belum bisa infokan lebih lanjut," tutupnya.
Pemilik baru yang tak kunjung datang dan lapor diri, membuat Warjo belum bisa menagih biaya Iuran Pemeliharaan Lingkungan (IPL) sebesar Rp 450 ribu sejak bulan Mei.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.