Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gara-gara PPDB Pakai Google Maps, Ratusan Orangtua Siswa Geruduk Disdik Bekasi

Ratusan orangtua calon siswa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online menggeruduk Kantor Dinas Pendidikan Kota Bekasi

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Gara-gara PPDB Pakai Google Maps, Ratusan Orangtua Siswa Geruduk Disdik Bekasi
Warta Kota
Orangtua calon siswa mendatangi kantor Dinas Pendidikan Kota Bekasi 

Titik radius jalur zonasi anaknya bahkan meleset hingga ke wilayah DKI Jakarta.

"Ini mau minta perbaikan titik radius, masa radius anak saya di PPDB sampai 9 kilometer, sampai masuk ke wilayah Igusti Ngurah Rai Jakarta Timur. Padahal kan engga jauh paling 130 meteran," ujar Sarimah.

Sarimah mendaftarkan anaknya bernama Muklis Tanjung (12) ke SMP Negeri 7 Kayuringin. Adapun lokasi rumahnya berada di Jalan Letnan Arsyad, RT 05 RW 01, Kelurahan Kayuring, Bekasi Selatan.

Baca: Syarat Tambahan Zonasi PPDB: Foto di Depan Rumah

"Itu masih satu kelurahan sekolahnya, masa titiknya meleset jauh sampai Jakarta Timur. Rumah saya juga tinggal naik ke atas dikit dari SMPN 7," ucapnya.

Dia baru menyadari titik radius anaknya salah hendak melakukan pendaftaran online.

"Pas mau daftar ke sekolah, pihak sekolah bilang bu ini mah engga bisa jaraknya 9 kilometer dari sekolah pasti ga lolos. Lah saya bingung, ini rumah saya dekat dari sekolah masa jaraknya jauh gitu," tutur Sarimah menirukan gaya bahasa panitia PPDB SMP Negeri 7.

Kemudian Sarimah datang ke kantor Disdik untuk melakukan perbaikan titik radius anaknya.

Berita Rekomendasi

"Dari panitia di sekolah bilang urus ke Disdik, yaudah saya datang tadi jam 10 pagi. Tapi belum juga dipanggil sampai sekarang, antre bangat," katanya.

Penjelasan Disdik Kota Bekasi

Sementara Kepala Seksi SMP pada Dinas Pendidikan Kota Bekasi Mawardi mengatakan kesalahan penetapan radius pada jalur zonasi PPDB Online tingkat SMP Negeri sebabkan banyak faktor.

Mulai dari faktor orangtua maupun panitia PPDB. Kendala pertama dari faktor orang tua yang pada saat menunjukan google maps itu terkadang tidak tahu tata letak rumahnya.

"Mungkin, para orangtua ini baru pertama lihat google maps jadi engga tahu gambaran letak rumahnya. Main asal iya iya aja saat proses verifikasi radius oleh operator," kata Mawardi kepada Wartakota, Selasa (2/7/2019).

Kemudian faktor kesalahan input oleh panitia PPDB juga bisa dimungkinkan dikarenakan pada saat proses verifikasi jalur zonasi radius ini cukup lama prosesnya.

"Waktu awal verifikasi kan ramai juga orangtua tuh, dan proses penentuan titiknya lama juga bisa sampai 20 menit. Jadi ada kemungkinan faktor kelelahan panitia. Tapi itu semua sudah diperbaiki," jelasnya.

Adapun penyebab kesalahan penetepan titik radius, yang kemungkinan karena kesalahan sistem Mawardi membantahnya.

"Sistem gak ada yang salah, di satelit google maps kan memang tidak bisa baca by name by adress. Jadi harus benar-benar ditentuka sendiri titiknya, engga bisa tepat 100 persen apalagi kalau rumahnya dikontarakan digang-gang sempit," ungkapnya.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas