Rela Tidur 4 Hari di Pinggir Jalan, Penjual Ketupat Raup Untung Hingga 500 Persen
Tak hanya penjual hewan kurban, para penjual ketupat musiman mulai menjamur di pinggir jalan raya Pasar Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tepi jalan raya, Doli (38) tampak tengah memotong bagian pinggir daun kelapa berwarna hijau muda.
Bagian yang dipotong menggunakan pisau kecil, ia kumpulkan untuk nantinya dibuat sapu lidi.
Sejak hari Rabu malam, Doli sudah datang ke Pasar Lenteng Agung dari Cigudeg, Kabupaten Bogor untuk berjualan ketupat.
Dalam keremangan lampu jalan, ia memotong daun kelapa lalu memisahkan bagian yang terpotong itu.
Sesekali ia berpindah posisi duduk dari terpal ke pinggir tempak makan Padang yang tutup di sampingnya.
Doli bergerak agar tidak merasa pegal-pegal saat bekerja.
"Kalau sudah selesai, baru saya mulai anyam kembali. Baru ada beberapa ketupat yang sudah selesai," ujarnya sambil bekerja kepada TribunJakarta.com pada Jumat (9/8/2019) malam.
Doli, satu dari sekian banyak penjual musiman yang bekerja di pinggir jalan Pasar Lenteng Agung jelang hari raya Islam Idul Adha 10 Dzulhijjah ini.
Tak hanya penjual hewan kurban, para penjual ketupat musiman mulai menjamur di pinggir jalan raya Pasar Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Mereka berasal dari berbagai daerah datang mengemper di tepi jalan menunggu warga membeli ketupat sebagai makanan di hari raya.
Baca: Idul Adha Tahun Ini Nunung Tak Bisa Kumpul Keluarga, Bagus Permadi Doakan Ini
Baca: Cara Masak Rendang Ala Rumahan Khas Minangkabau, Ini Triknya Agar Lezat dan Tak Alot Dagingnya
Tidur di Pinggir Jalan Raya
Di pinggir jalan raya itu, para penjual tampak sibuk memotong dan menganyam daun kelapa hingga berbentuk ketupat.
Namun, tak sedikit dari penjual dalam posisi telentang sambil memejamkan mata.