Tiga Terduga Pengeroyokan Siswi SMK di Bekasi Ditangkap, Polisi Duga Gara-gara Rebutan Pacar
Wakil Kepala Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Eka Mulyana mengatakan, tiga orang pelaku di antaranya D (17), A(15) dan P (17)
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Tiga orang terduga pelaku pengeroyokan siswi SMK kelas 10 di Belasi Timur Berinisial GL (16) ditangkap polisi.
Ketiga pelaku ditangkap dirumahnya masing-masing pada Kamis, (22/8/2019).
Baca: Depok dan Bekasi Ingin Gabung Jakarta, Anies Baswedan: Kenapa Pada Ingin Gabung?
Mereka ditahan di Mapolres untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
"Ketiga pelaku masih di bawah umur, tapi untuk proses penyelidikan lebih lanjut ketiganya kami tahan," kata Eka dalam keterangan pers di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jalan Pramuka, Bekasi Selatan.
Eka menjelaskan, ketiga tersangka telah terbukti melakukan penganiayaan terhadap korban GL. Dari rekaman video dan hasil pemeriksaan sementara, ketiganya mengaku kesal dengan korban lantaran dianggap merebut kekasih pelaku D.
"Jadi motifnya rebutan pacar, pelaku D ini kesal karena pacarnya dekat dengan korban," ungkap Eka.
Selanjutnya, pelaku D yang merupakan alumni, mengajak A yang tidak lain merupakan kakak kelas tempat korban sekolah serta pelaku P untuk melakukan tindakan kekerasan.
Baca: Diam-diam Jalani Operasi Pembesaran Payudara, Ibu Muda Ini Meninggal di Meja Operasi
"Korban diajak ke sebuah tempat lalu terjadilah tindak kekerasan, dijambak, ditendang dan dipukul," paparnya.
Ketiga pelaku dijerat Pasal 80 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, ancaman hukuman pidana paling lama lima tahun penjara. (Yusuf Bachtiar)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Tiga Pelaku Pengeroyokan Seorang Siswi SMK di Bekasi Diringkus Polisi
Dipukul dan ditendang
Oknum senior melakukan pengeroyokan terhadap seorang siswi SMK asal bekasi berinisial GL (16).
Aksi pengeroyokan ini sempat direkam dan tersebar di kalangan siswa.
Ali Sadikin (44) ayah GL mengaku baru mengetahui anaknya jadi korban pengeroyokan usai melihat video yang tersebar di aplikasi whatsapp.
Sebab, setelah kejadian sampai orangtunya tahu, korban lebih memilih diam dan menutup diri tanpa berbicara perihal masalah yang tengah dialami.