Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pekerjanya Melawan, 8 Orang Perampok di Pencucian Mobil di Bekasi Kocar-kacir

Untuk jumlah pelaku, kata Supriyanto, diperkirakan berjumlah delapan orang dengan empat sepeda motor

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pekerjanya Melawan, 8 Orang Perampok di Pencucian Mobil di Bekasi Kocar-kacir
Kolase | Youtube/Wartakota Production & Kompas.com/vitorio Mantalean
Bak Berada di Film Laga, Penjaga Steam Mobil di Bekasi Adu Celurit Lawan 8 Perampok hingga Bunyi Besi Beradu Terdengar Nyaring 

TRIBUNNEWS.COM -- Perampokan di tempat pencucian mobil dan motor di Jalan Kp Sawah, Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi gagal setelah penjaga melawan dan sempat adu celurit dengan komplotan perampok.

Kejadian perampokan itu terjadi pada pada Senin (7/10/2019) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Aksi kejahatan itu juga terekam jelas kamera pengawas atau CCTV.

Komplotan perampok bersenjata tajam itu berjumlah delapan orang dengan mengendarai empat sepeda motor.

Zuhairiyah (28) penjaga Steam dan juga perempuan yang ada di dalam CCTV mengatakan dirinya ketika kejadian sedang tidur di dalam kamar dekat warungnya.

Baca: Pengin Ikut Ajang Kecantikan, Rosa Meldianti Sebut Dirinya Kalem dan Berpresrasi di Jember

Baca: Ngobrol Bareng Ria Ricis, Barbie Kumalasari Bongkar Penghasilannya Tiap Bulan yang Fantastis

Baca: Ketika Shawn endes Teriak Nyanyikan Lebih Kencang Jakarta, Sang Pemuja Pun Menyambutnya Histeris

Sementara seorang pria yang sedang tidur di atas bangku itu ialah suaminya bernama Ahmad Riyadi (30) atau biasa dipanggil Somad.

Ketika itu suaminya terbangun disaat kawanan pencuri itu masuk ke area steam dan warungnya.

Berita Rekomendasi

"Suami saya lagi tiduran sambil dengar lagu, kebangun gara-gara bangkunya ke tendang pencuri itu," ujar dia kepada Wartakota, Selasa (8/10/2019).

Usai terbangun, suaminya kaget melihat kawanan pencuri yang memegang celurit tersebut.

Kawanan pencuri telah lebih dulu merampas handphone milik dua karyawannya yakni HP Xiaomi 6A dan Samsung A20.

"Abis dari ambil HP karyawan langsung sasar warung saya. Tapi suami saya bangun dan langsung masuk ke dalam kamar bawa celurit juga buat lawan mereka," kata dia.

Suaminya itu sempat adu celurit hingga mengelurakan bunyi besi yang beradu. Hingga akhirnya sejumlah karyawannya membantu menyerang komplotan pencuri itu.

"Kalau engga dilawan mah bisa habis uang warung sama barang-barang di warung. Untung juga suami saya punya celurit buat lawan. Karyawan juga ikut bantu ada lempar kandang kucing, ada yang dekat situ pokoknya dilempari aja," jelas dia.

Ketika kejadian sedang ada empat karyawan yang berada di bangku sambil menunggu pelanggan. Sedangkan karyawan lainnya sedang beristirahat di lantai atas kamar karyawan.

"Karyawan ini kan lagi pada main HP sambil tiduran. Tempat cuci Steam ini memang 24 jam, saat kejadian kondisinya memang lagi sepi," kata dia.

Ia menyebut sepanjang jalan tempat lokasi Steam ini terbilang rawan. Pasalnya, sudah terjadi berapa kali aksi pencurian bersenjata tajam.

"Minggu lalu ada kejadian sama di warkop, memang rawan sih. Tapi kalau di tempat kami baru pertama ini," kata dia.

Kejadian ini juga tak mempengaruhi jadwal buka Steam mobil dan motor ini yang 24 jam.

"Ya kita kan cuman jaga aja orang kepercayaan bukan yang punya. Steam tetap buka 24 jam, tapi kita siapkan dua besi panjang buat jaga-jaga belajar dari kejadian kemarin itu," jelas dia.

Komplotan perampok bersenjata tajam di Steam mobil dan motor Arema Snow Wash di Jalan Kp Sawah, Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi sempat mengalungkan dua celurit kepada dua pegawai.

Dua orang pegawai yang dikalungkan celuritnya bernama Dedi irawan dan Kindi. Tak ingin mendapatkan luka bacokan keduanya merelakan telepon genggamnya diambil komplotan perampok tersebut.

Kejadian perampokan itu terjadi pada pada Senin (7/10/2019) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Aksi kejahatan itu juga terekam jelas kamera pengawas atau CCTV.

Komplotan perampok bersenjata tajam itu berjumlah delapan orang dengan mengendarai empat sepeda motor.

Seorang pegawai yang menjadi korban perampokan Dedi irawan menceritakan kejadian yang dialaminya.

Ketika itu dirinya sedang bermain handphone bersama ketiga pegawai lainnya.

"Total pegawai itu ada 12 orang, 6 shift siang 6 shift malam. Tapi pas kejadian shift malamnya ada 4 orang. Dua orangnya lagi izin," ujar dia kepada Wartakota, Selasa (8/10/2019).

Dirinya yang sedang asyik bermain ponsel sambil menunggu pelanggan dikejutkan kedatangan komplotan perampok tersebut.

Perampok itu langsung mengalungkan celuritnya ke lehernya dan memintanya menyerahkan ponselnya.

"Mau gimana lagi engga bisa lawan dari pada kenapa kenapa. Jadi pasrah aja kasih HPnya," kata dia.

Tiga dari empat komplotan perampok itu membawa celurit. Satu persatu pegawai Steam diancam untuk menyerahkan handphonenya.

"Kita disitu ada yang pasrah, ada yang kabur ke lantai tempat tidur bangun yang lain. Tapi dua HP yang diambil, HP saya merek Samsung A20, teman saya Xiaomi 6A," ungkap dia.

Usai kejadian ini temannya yang ikut jadi korban pulang ke Karawang dikarenakan trauma atas kejadian yang menimpanya. Selain ponselnya dirampok, temannya bersama dirinya juga sempat dikalungkan celurit.

"Kita banyak si sebenarnya kalau digabung sama yang diatas. Tapi kan mereka juga engga berani turun, ditambah kita engga punya apa-apa buat lawannya," jelas dia.

Akan tetapi komplotan perampok itu kabur ketika salah seorang pengurus atau penjaga Steam melakukan perlawanan dengan menggunakan culurit.

"Kalau saya pasrah aja, tapi pas lihat bang Somad (pengelola Steam) duel adu celurit perampok itu mundur tuh. Baru kita bantuan lawan lempar kandang kuncing ya lempar yang ada di dekat situ aja," ungkap dia.

Sementara Kanit Reskrim Polsek Pondok Gede AKP Supriyanto mengatakan pihaknya telah menerima laporan atas kejadian tersebut pada Senin (7/10/2019).

Pihak Polsek Pondok Gede juga sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.

"Kita juga sudah periksa tiga saksi, penjaga Steam dan dua korban yang HP nya diambil. Termasuk rekaman CCTV yang tersebar di Medsos juga sudah kita cek," ujar Supriyanto saat dikonfirmasi, Selasa (8/10/2019).

Ia menuturkan dalam rekaman CCTV plat nomor sepeda motor yang digunakan pelaku terekam jelas. Akan tetapi setelah ditelusuri para pelaku ini menggunakan plat sepeda motor palsu.

"Pengecekan nomor kendaraan ternyata menggunakan plat palsu. Beda antara jenis sama nomornya beda. Sementara itu aja dulu," ucap dia.

Untuk jumlah pelaku, kata Supriyanto, diperkirakan berjumlah delapan orang dengan empat sepeda motor. Akan tetapi yang terekam kamera CCTV hanya dua sepeda motor.

"Kurang lebih pelaku yang ancam bawa-bawa senjata tajam 2 orang yang terekam CCTV itu, dan yang bawa motor 2. Cuman kata saksi temen-temannya banyak. Tapi banyaknya gimana kan engga jelas," ungkap dia.

Oleh karena, saat ini pihaknya tengah mendalami dan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkapkan indentitas para pelaku.

"Kita masih lidik ya, identitas para pelaku masih kita selidiki. Nanti ya dilaporkan kembali," katanya. (Muhammad Azzam)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Penjaga Melawan dan Sempat Adu Celurit dengan Pelaku, Perampokan Tempat Cuci Mobil dan Motor Gagal

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas