Kejanggalan di Balik Meninggalnya Akbar Alamsyah, Kontras: Itu Semua Harus Diungkap
"Saya sejak awal mendukung ada semacam tim independen, yang bisa melakukan pengungkapan atau pengumpulan fakta terhadap penanganan aksi," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Independen diperlukan untuk mengungkap fakta-fakta terhadap penanganan aksi demonstrasi yang berlangsung di kawasan DPR RI beberapa waktu silam, salah satunya pengungkapan kasus Akbar Alamsyah.
Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Koalisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Yati Andriyani usai melayat ke kediaman Akbar Alamsyah (19), salah satu korban yang tewas usai kerusuhan demo di Kawasan DPR beberapa waktu lalu.
Namun, informasi tak bisa hanya berasal dari klaim sepihak saja.
• Merasa Ada yang Janggal dari Kematian Akbar Alamsyah saat Demo, Keluarga Berharap Bantuan Hukum
"Saya sejak awal mendukung ada semacam tim independen, yang bisa melakukan pengungkapan atau pengumpulan fakta terhadap penanganan aksi yang terjadi beberapa waktu silam," terangnya pada Jumat (11/10/2019).
Tim Independen itu bertugas untuk mengukur apakah penanganan sudah sesuai prosedur atau ditemukan pelanggaran.
Bila ditemukan korban dari peristiwa itu, apakah berasal dari kesalahan prosedur atau hal lain.
"Itu semua harus diungkap, harus diuji karena itu penting. Memang ada tim Independen di luar kepolisian untuk mengungkap itu," bebernya.
• Cari Lowongan Kerja? Datangi Bursa Kerja di Balai Kartini Jakarta Pekan Depan, Ada 150 Perusahaan
Yati kemudian mengatakan bahwa pihak kepolisian wajib menjelaskan secara terbuka terkait jatuhnya korban jiwa, luka-luka, hingga kritis.
Pengungkapan secara terang-terangan itu tak hanya di Jakarta melainkan wilayah lain yang terlibat konflik. (Satrio Sarwo Trengginas)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: KontraS Dukung Tim Independen Ungkap Kasus Kematian Akbar Alamsyah yang Demo DPR
Komnas HAM bentuk tim
Akbar Alamsyah (19) meninggal dunia pada Kamis (10/10/2019) sore setelah koma selama 10 hari dan dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Keluarga memutuskan memakamkan Akbar pada Jumat (11/10/2019) pagi tadi di TPU kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, Akbar menjadi korban dalam demo pelajar di sekitar Gedung DPR.
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengaku sudah mengetahui hal itu. Kini pihaknya membentuk tim untuk mengusut penyebab meninggalnya Akbar.