Kejanggalan di Balik Meninggalnya Akbar Alamsyah, Kontras: Itu Semua Harus Diungkap
"Saya sejak awal mendukung ada semacam tim independen, yang bisa melakukan pengungkapan atau pengumpulan fakta terhadap penanganan aksi," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Kami dari Komnas HAM sudah membentu tim untuk menangani peristiwa aksi 26 September 2019 kemarin," ujar Beka Ulung di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019).
Dia menjelaskan tim tersebut terdiri dari empat komisioner yakni Khairansyah, Amiruddin, Munawirsal Manan dan dia sendiri.
Kini, kata Beka Ulung, tim sedang bekerja bekerja mengumpulkan sejumlah data dan informasi terkait aksi berujung ricuh itu.
Terlebih menurut keterangan polisi Akbar sempat terjatuh dari tembok di sekitar gerbang DPR RI. Sementara keluarga korban menduga Akbar jadi korban pemukulan.
"Kami masih bekerja mengumpulkan data terlebih Akbar baru saja meninggal. Ini sangat jadi perhatian kami. Saat ini belum ada tim yang mendatangi keluarga Akbar karena masih berduka," tambahnya.
Ibunda: Anak Saya Disiksa
Ibunda dari Akbar Alamsyah, Rosminah menangis histeris hingga terjatuh ketika meratapi kepergian anaknya.
Tangisnya semakin pecah ketika meninggalkan makam Akbar Alamsyah usai menjalani prosesi pemakaman di makam tanah wakaf, Jalan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019).
Dia menangis hingga tersungkur tidak berdaya di antara makam makam yang ada di lokasi.
Beberapa sanak saudara yang ada di dekatnya pun kaget dan langsung membopong Rosminah
"Allahuakbar" teriak mereka yang kaget melihat Rosminah tersungkur.
Sambil menangis dengan histeris, Rosminah mengatakan jika anak bungsunya itu disiksa.
"Anak saya disiksa," kata dia. Suaranya bergetar karena dibarengi dengan isak tangis.
Namun kerabat yang berada di dekat berusaha menguatkan Rosminah.