Plus Minus Dilepasnya Atap JPO Sudirman, Bagus untuk Selfie, tapi Penyebrang Kepanasan
Plus Minus Dilepasnya Atap JPO Sudirman, Bagus untuk Selfie, tapi Penyebrang Kepanasan
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wulan Kurnia Putri
Ada pula yang menggunakan payung.
Beberapa di antara mereka menutup kepala dengan tangan untuk menghalau teriknya matahari.
Satu warga yang melintas, Sania (24) yang merupakan pegawai Astra mengaku, teriknya panas matahari lebih terasa setelah atap JPO dilepas.
"Lebih panas saja sih, kayak matahari itu di atas kepala kita banget kan. Jadi terik aja gitu,” ujar Sania di Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu.
Apalagi di saat siang bolong dan matahari sedang terik.
Sania menyarankan masyarakat yang melintas JPO Sudirman itu untuk menggunakan payung dan masker.
"Iya itu payung, sweater harus digunakan supaya tidak terpapar banget sinar matahari," ucap Sania.
Hal senada juga diucapkan oleh pejalanan kaki lain bernama Robertus Rekawili Prasetyo.
Robertus justru mengaku lebih nyaman jika JPO memiliki atap di atasnya.
"Kan bisa berteduh kalau lagi hujan, coba bayangin aja hujan lewat sini udah basah kuyup duluan," kata Robertus.
Namun, jika sore hari, Robertus mengaku bisa melihat keindahan kota dari JPO.
"Ya kalau sore mah mandangin gedung terus macet si serunya dari atas. Tapi kalau siang mah kayanya tidak mau coba deh, yang ada gosong duluan," ucap Robertus.
Jika pejalan kaki mengeluh panas karena atap JPO dilepas, pendapat berbeda disampaikan warga bernama Putri.
Putri mengaku mendukung perubahan di JPO Sudirman tersebut.