Mengenal Hipotermia, Kondisi yang Renggut Nyawa Sejumlah Korban Banjir di Jakarta
Dokter menerangkan mengenai kondisi hipotermia yang menjadi penyebab terenggutnya nyawa korban banjir Jakarta.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Whiesa Daniswara
3. Makan makanan yang mengandung karbohidrat, seperti nasi, tepung, gula, mie, ataupun roti dan minum cukup cairan
"Karena dehidrasi dan kelaparan pada hipotermia itu berbahaya dan perlu diwaspadai," terang Fiarry.
4. Rutin menggerak-gerakkan tubuh
Menurut Fiarry, dengan gerakan sederhana seperti lompat-lompat ataupun mengepak-ngepakkan lengan dapat menjaga temperatur tubuh tetap hangat.
5. Jangan gunakan perhiasan, aksesoris, dan pakaian yang terlalu ketat karena akan menghambat sirkulasi tubuh
6. Jika jari-jari terasa dingin, jepitkan jari-jari di daerah ketiak agar hangat
"Begitupun jika hidung atau pipi terasa dingin, sentuhkan telapak tangan yang sudah hangat ke bagian tersebut," tambah Fiarry.
"Usahakan jangan menggaruk atau pun menggosok-gosok kulit agar tidak terjadi iritasi," lanjutnya.
Fiarry juga membenarkan bahwa anak-anak rentan mengalami hipotermia.
Menurut Fiarry, cara untuk mencegah hipotermia pada anak tidak semakin parah dapat dilakukan dengan cara penanganan pada umumnya.
"Prinsipnya untuk anak-anak hampir sama, hanya yang melakukan langkah itu adalah orangtuanya atau orang dewasa yang mendampingi anak tersebut," jelas Fiarry.
Fiarry menekankan, saat akan menolong seseorang yang mengalami hipotermia, penolong harus dipastikan dalam keadaan aman.
"Pastikan sebelum menolong anak atau orang lain, penolong harus sudah aman terlebih dahulu," tuturnya.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)